Begini Kisah Menteri Amran 17 Tahun Lalu Saat di Konut

Begini Kisah Menteri Amran 17 Tahun Lalu Saat di Konut
Begini Kisah Menteri Amran 17 Tahun Lalu Saat di Konut
 Begini Kisah Menteri Amran 17 Tahun Lalu Saat di Konut
KUNJUNGAN KERJA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Panglima Kodam VII Wirabuana Agus Surya Bhakti, Sekda Provinsi Sultra Lukman Abunawas, Bupati Konut Ruksamin, Wakil Bupati Konut Raup, Anggota DPD RI Wa Ode Hamsina Bolu, dan Sekda Konut Marthaya dalam kegiatan penanaman jagumg di Desa Tetewatu Kecamatan Wiwirano.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU- Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupatan Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (12/1/2017).

Disela kunjungannya melakukan penanaman jagung di Desa Tetewatu, Kecamatan Wiwirano, Amran mengenang masa lalunya ketika pertama kali menginjakan kaki di Konut  sebagai sebagai karyawan di perusahaan sawit, 17 tahun yang lalu. Konut saat itu berada dalam wilayah administarsi Kabupaten Konawe.

Amran bercerita, ketika pertama kali datang.  Dia  menemui  hambatan, kesulitan. Rintangan yang dialaminya ketika dirinya menjadi koordinator lapangan di perusahaan sawit di tempatnya bekerja. Kala itu sekelompok pemuda yang salah satu anggotanya adalah Bupati Konut Ruksamin, menuduhnya memanfaatkan lahan di kabupaten itu untuk jadi milik pribadi.

“Ketika pertama kali datang di Konut, saya dianggap mau memanfaatkan lahan perkebunan untuk jadi milik pribadi. Padahal, tujuan kami mau membuka lahan sawit untuk lapangan kerja masyarakat. Kami tidak ada niat mau merampas lahan warga apalagi milik pemerintah. Dan waktu itu Pak Ruksamin pemberontaknya yang tidak mau kalau kami membuka lahan sawit. Tapi pada saat itu Pak Rusamin belum jadi bupati,” kata Menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan 49 tahun silam ini, saat menceritakan kisahnya, Kamis (12/1/2017).

Dirinya juga mengungkapkan, saat pertama kali membuka lahan untuk penanaman sawit di kabupaten itu. Amran muda rela berjalan kaki dan menerobos hutan serta pegunungan hanya untuk membuka lahan guna ditanami sawit.

“Ini Yusup dan Ibrahim yang suka demo saya waktu itu, sampai-sampai ada kendaraan saya bannya dikasi kemps, tapi saya tak pernah mundur. Itulah hidup kalau mau sukses harus berani menghadapi tantangan. Tapi lambat laun akhirnya kami bersahabat seperti saudara dan waktu itu saya angkat 19 orang jadi karyawan di perkebunan sawit,” kenangnya.

Dalam perjalanannya hidup di Konut, Lanjut Amran, dia bersama rekannya hidup dilahan sawit dengan penuh kisah mengharukan. Ketika itu dirinya dan kawan-kawanya tidur, makan, dan bekerja di lahan sawit dengan penuh suka dan duka.

“Ada seorang profesor pernah katakan ini menteri muka kampung sama tarzan kenapa bisa jadi menteri. Saya balik tanya kenapa Anda juga bisa jadi professor? Saya beritahu itulah hidup semua sudah digariskan oleh sang pencipta tinggal kemauan kita, apa mau bekerja menjadi seorang yang sukses atau tidak,” ungkapnya.

Dihadapan para petani, Menteri kelahiran 28 April 1968 ini berpesan agar memanfaatkan pengalaman hidup dengan baik. “Manfaatkanlah pengalaman hidup kita dengan baik. Jadilah orang yang berguna dan disegani oleh banyak orang. Insya Allah rezeki dan hidup kita selalu dalam kebaikan,” tandasnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunker di Sultra selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 Januari 2017. Dalam kunkernya di Sultra Mentan mengunjungi Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan dan Konut.(B)

 

Reporter :Jefri Ipnu
Editor   : Tahir Ose

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini