ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selain mempunyai tanggungjawab terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Bumi Anoa, Manggala Agni Daops Tinanggea juga memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Manggala Agni Daops Tinanggea adalah perpanjang tangan dari Direktorat Jenderal Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).
Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sultra sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Akan tetapi ada yang berbeda dari yang diciptakan korps kehutanan di Tinanggea ini.
Kepala Satgas Manggala Agni Daops Tinanggea Yanuar Panca Kesuma mengatakan, pihaknya menyediakan Kendaraan Giat Belajar (KGB) sebagai inovasi untuk peningkatan mutu pendidikan bagi siswa dan siswi SD dan SMP 10 Negeri Satap (satu atap) Desa Lanowulu, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
“Lahirnya inovasi tersebut karena keresahan manggala agni terhadap keselamatan siswa dan siswi saat akan menuju dan pulang dari sekolah,” ungkap Yanuar kepada zonasultra, Sabtu (24/3/2018).
Oleh karena itu, pada bulan Desember 2017 pihaknya bersama anggota merakit dan membuat terobosan dan pada pertengahan Januari 2018, KGB sudah dapat digunakan oleh siswa-siswi pada sekolah tersebut.
Selain itu, penggunaan KGB bukan hanya diperuntukan untuk antar jemput saja, melainkan para penjemput yg merupakan anggota manggala agni setiap harinya memberikan semangat dan ilmu pengetahuan tambahan yang sesuai dengan kurikulum sekolahnya berupa keagamaan, pancasila, etika dan mata pelajaran lain.
“Para siswa dan siswi juga diberikan bekal tentang mencintai alam dan pengetahuan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan,” tukasnya.
Pihak sekolah pun mengapresiasi inovasi tersebut sebab dengan adanya KGB, anak didik mereka semakin tepat waktu, semakin rajin belajar dan tentunya keamanan merka saat menuju dan pulang sekolah terjaga.
“Hingga saat ini KGB msh menjadi idola bagi kalangan anak didik siswa/i sekolah satap yg berasal dr tiga Desa, yaitu desa tatangge, lanowulu dan roraya. Smoga dengan hadirnya KGB dpt meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan siswa dan siswi satap dan tidak kalah dengan di perkotaan,” tuturnya.
Salah satu bentuk keberhasilan dari kegiatan ini adalah kegiatan pembakaran hutan dan lahan yang biasa dilakukan warga sudah mulai berkurang, karena banyak anak didik tersebut mengingatkan orang tuanya untuk tidak membakar hutan atau lahan demi alasan apapun, akhirnya mereka malu. (B)