ZONASULTRA.ID, KENDARI – Beberapa daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) berpotensi terdampak fenomena El Nino.
El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah akibat interaksi rumit antara laut dan atmosfer yang berdampak luas kepada pola cuaca, ekosistem, dan ekonomi.
Berdasarkan data pemetaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, ada beberapa daerah di Sultra yang bisa terdampak El Nino di antaranya Kecamatan Rorowatu Utara, Lantari Jaya, Poleang Utara, dan Poleang Tengah di Kabupaten Bombana.
Kecamatan Andoolo, Andoolo Barat, Palangga, Lainea, Laeya, di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Serta Kecamatan Kapoiala, Wonggeduku, Puriala, dan Wawotobi Kecamatan Konawe.
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan, pihak pemprov terus melakukan koordinasi ke semua pihak, termasuk merencanakan segala situasional di dalam rencana kerja pemerintah.
“Agar bagaimana kita sebagai pemerintah daerah, sebagai koordinator dari forkopimda, untuk menyinergikan itu,” ungkapnya di Kendari pada Kamis (14/9/2023).
Kata Andap, meski El Nino menyebabkan kekeringan, tapi ada beberapa kasus di daerah justru memperpanjang masa tanam, dan bermanfaat juga secara positif terhadap pariwisata.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio bahwa dampak negatif yang dimaksud yakni terjadinya kekeringan yang akan mempengaruhi sektor pertanian. Pasalnya, lahan-lahan pertanian yang membutuhkan air akan kekeringan yang disebabkan El Nino.
Namun, di sisi lain juga terdapat hal positif yakni di sektor perairan laut yang menyebabkan potensi panen ikan melimpah.
“Ikan-ikan segar itu akan naik, dan gampang ditangkap,” tutur Asrun. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati