Berkah Pemilu di Kolut, Pedagang Es Mataram Panen Rezeki

Berkah Pemilu di Kolut, Pedagang Es Mataram Panen Rezeki
REJEKI PENCOBLOSAN - Najamuddin, seorang pedagang es mataram yang ada di sudut lapangan sepak bola Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) memanen rejeki di hari pencoblosan. (Samrul/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak di seluruh Indonesia pada hari ini (Rabu, 17/4/2019) mendatangkan keberkahan tersendiri bagi masyarakat yang menjajakan barang dagangan.

Salah satunya, Najamuddin, seorang pedagang es mataram yang ada di sudut lapangan sepak bola Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Di hari pesta demokrasi ini, Najamuddin bisa meraup pendapatan lebih dibandingkan hari-hari biasanya.

“Alhamdulillah hari ini bisa dapat sampai Rp 600 ribu. Sedangkan kalau di hari-hari biasa cuma antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu,” katanya pada awak zonasultra. com, Rabu (17/4/2019) saat ditemui di tempat penjualan es.

Najamuddin merupakan warga pendatang di Lapai. Asal sebenarnya pria berusia 44 tahun ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak 6 tahun lalu, Najamuddin sudah menjajakan dagangan es mataram di sudut lapangan sepak bola. Di Kecamatan Ngapa, Ia merupakan satu-satunya pedagang es mataram.

Baca Juga : Prabowo-Sandiaga Uno Menang Telak di Empat TPS Kecamatan Lasusua

Najamuddin mendapatkan penghasilan dua kali lipat dari hari biasanya. Pasalnya, di lokasi penjualannya terdapat 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang letaknya sangat berdekatan. Jarak antar TPS kurang lebih 10 meter saja.

Tiga TPS yang berdekatan itu merupakan yang pertama kali dibuat, khususnya untuk pencoblosan Pemilu kali ini. Biasanya, TPS yang ditempati mencoblos pada momen pemilihan adalah sekolah-sekolah yang ada di Kelurahan Lapai.

Najamuddin mengaku, kebanyakan pembeli yang datang minum es hari ini adalah mereka yang habis mencoblos di ketiga TPS tersebut. Umumnya adalah muda-mudi (pemilih dari kalangan milenial).

“Kalau paginya belum ramai. Nanti siang baru ramai pembeli. Sampai-sampai saya tidak sempat makan siang lantaran sibuk melayani pembeli. Itu makanan saya masih ada. Sampai sore ini saya belum sempat makan,” ujarnya seraya menunjukkan kotak yang berisi makanan.

Tak hanya pembeli dari kalangan pemilih Pemilu dari tiga TPS, petugas jaga terutama aparat kepolisian maupun hansip menyempatkan juga mencicipi es mataram yang dijual Najamuddin meskipun hanya sebentar. (B)

 


Kontributor : Samrul
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini