ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Jenazah La Ba’a (32), warga Desa Kamelanta, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara ( Sultra) yang telah disandera selama 9 bulan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina akhirnya tiba di kampung halamannya, Minggu (11/10/2020).
Sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf terlibat kontak senjata dengan tentara Filipina hingga menewaskan korban. Berkat upaya Bupati Buton bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), akhir jenazah La Ba’a berhasil dipulangkan ke tanah air.
Bupati Buton, La Bakry mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan koordinasi dengam Kemenlu, sejak mendapat kabar lima orang WNI ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf pada awal Januari 2020. Satu dari lima yang ditahan merupakan warga Kabupaten Buton tinggal di Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori.
“Saya selalu bangun koordinasi dengan Kemenlu untuk melakukan upaya-upaya kebebasan warga kita ini, sejak ada informasi ditangkap,” katanya Bakry saat ditemui usai pemakaman jenazah La Ba’a, Minggu (12/10/2020).
Bakry menerangkan, setelah melakukan upaya pembebasan beberapa bulan, namun Tuhan berkehendak lain, La Ba’a meninggal setelah ada kontak senjata antara kelompok Abu Sayyaf dan tentara Negara Fillipina. Dan setelah mendapat informasi warga Buton meninggal dunia, pihaknya langsung bangun koordinasi intens guna memulangkan jenazah ke Indonesia.
Kemudian, lanjut Bakry, pemerintah Republik Indonesia, berhasil memulangkan jenazah korban ke Indonesia dan tiba di Buton pada Minggu 11 Oktober 2020, langsung diterima oleh keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Kamelanta.
“InshaAllah, La Ba’a meninggal dalam keaadaan mati syahid, karena almarhum meninggal saat mencari nafkah untuk keluarganya,” ucapnya.
Atas nama pribadi La Bakry dan pemerintah Daerah Kabupaten Buton, mengucapkan turut berduka cita atas meninggalanya La Ba’a. Ia pun berharap kepada warganya yang bekerja di luar negeri untuk mengiktui peraturan dan perundangan yang belaku sehingga lebih mudah dikontrol.
Sebelumnya, La Ba’a meninggal saat kontak senjata antara aparat keamanan Filipina joint-taskforce Sulu dan 45th batallion infantri dengan kelompok ASG (Abu Sayyaf Group) di kota Patikul, provinsi Sulu pada 28 September 2020.(b)
Penulis : M7
Editor : Kiki