PERESMIAN – Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Haris Iskandar meresmikan pencanangan kampung literasi rumah baca didesa Bajo Bahari, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/8/2017). (Nanang Suparman/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Haris Iskandar meresmikan pencanangan kampung literasi rumah baca didesa Bajo Bahari, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/8/2017).
Kunjungan Haris Iskandar di daerah itu dilakukan bersama rombongan Kemendikbud lainnya, yakni Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Abdul Kahar serta Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ella Yulaelawati.
Menurut Haris, peresmian kampung literasi rumah baca di desa Bajo Bahari ini bertujuan memberikan apresiasi dan mendorong masyarakat buton untuk mengembangkan potensi budaya yang mereka miliki, agar lebih dikenal lagi di manca negara.
Kata dia, kampung literasi seperti rumah baca di Bajo Bahari, Kabupaten Buton itu diharapkan dapat meningkatkan dan menumbuh kembangkan minat baca masyarakat setempat.
Untuk mendukung pengelolaan saran dan ketersediaan buku di rumah baca itu, Haris juga memberikan bantuan pendanaan sebsar Rp 100 juta yang akan digunakan sebagai anggaran pengadaan buku.
“Bantuan ini diperuntukan untuk memperluas sarananya dan apa saja yang diperlukan. Ini hanya sebagai stimulan,” ujar Haris, di rumah baca desa Bajo Bahari, kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sultra, Rabu (23/8/2017).
Haris juga berpesan, kedepannya generasi Buton lebih dapat mengenal baca dan nulis. Karena hidup di abad moderen ini, seorang anak memerlukan empat literasi yaitu bidang keuangan, sains, TIK dan budaya untuk kehidupan sesui dengan tuntutan zaman.
Dia menargetkan, empat ribu desa lainnya yang ada di Indonesia dapat mengikuti apa yang sudah dicanangkan di desa Bajo Bahari itu.
“Karena Buton merupakan sumber inspirasi dalam mengangkat praktek-praktek pendidikan daerah,” pungkasnya. (C)
Reporter: Nanang Suparman
Editor: Abdul Saban