Bertarung Head to Head, Asmani-Syahrul Optimis Kalahkan Incumbent

Legislator Golkar di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Syahrul Beddu
Syahrul Beddu

Legislator Golkar di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Syahrul BedduSyahrul Beddu

 

ZONASULTRA,COM, KENDARI – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Asmani Arif-Syahrul Beddu optimis dapat mengalahkan incumbent (pasangan bupati Ahmad Safei-Jayadin) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2018 mendatang.

Syahrul mengatakan, arah Pilkada Kolaka saat ini memang akan head to head (dua pasang) berdasarkan arah dukungan partai politik. Misalnya Golkar dan PKS ke Asmani-Syahrul dan partai-partai besar lainnya seperti PAN, PDIP, Gerindra, dan lainnya ke Safei-Jayadin.

Hitungan kekuatan Asmani-Syahrul saat ini, potensi kemenangan dan basis kuat ada di delapan kecamatan dari 12 kecamatan yang ada di Kolaka. Kata Syahrul, lumbung-lumbung suara antara lain ada di Kecamatan Wolo, Pomalaa, Watubangga, Kolaka, Samaturu.

Menurutnya, di banyak pertarungan, sebenarnya kekuatan incumbent ada di infrastruktur politik yang bisa saja menggerakan birokrasi pemerintah dan mungkin juga memanfaatkan APBD. Namun yang terpenting adalah bagaimana tingkat kepuasan publik dan kecintaan rakyat terhadap incumbent.

“Kalau dua pertanyaan itu mampu terjawab, saya kira dia (incumbent) kuat. Tetapi hasil pengamatan kita sendiri memang rakyat sendiri yang menyampaikan bahwa lima tahun lalu (periode sebelumnya di Kolaka) dan lima tahun kali ini tidak ada perbedaan signifikan buat mereka,” tutur Syahrul yang juga anggota DPRD Sultra, di ruang kerjanya, Selasa (5/12/2017).

(Berita Terkait : Putuskan Maju Pilkada, Syahrul Beddu Segera Mundur dari DPRD Sultra)

Secara konseptual ada empat kebutuhan dasar rakyat Kolaka yang hukumnya wajib dipenuhi pemerintah daerah. Pertama adalah air bersih yang memadai, hal ini banyak menjadi keluhan masyarakat umum di Kecamatan Latambaga.

Lalu kebutuhan mendasar kedua adalah listrik yang memadai, hal ini juga masih menjadi keluhan dan boleh ditanya masyarakat Kolaka. Ketiga, adalah soal infrastruktur dan ketersediaan sarana prasarana misalnya berapa kilometer jalan dan irigasi yang sudah diselesaikan. Lalu, keempat adalah soal pemberdayaan ekonomi rakyat.

“Empat hal itu harus terjawab dan tuntas menjawabnya dengan program-program yang konkrit. Nah kita hanya mendengarkan keluhan masyarakat, soal benar dan tidaknya itu dibuktikan berdasarkan data lapangan, karena kita juga belum melihat sejauh itu. Tapi yakinlah di setiap pertemuan, rakyat menanyakan itu,” ujar Syahrul. (B)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini