ZONASULTRA.COM, KOLAKA– Tiga mantan bupati Kabupaten Kolaka, Adel Berty, Buhari Matta, dan Amir Sahaka bertemu dalam sebuah acara khitan dua putra Azhari, rektor Universitas Sembilanbelas November (USN), Rabu 16/12/2015) kemarin.
Kehadiran tiga tokoh penting di masanya itu menarik perhatian seratusan undangan dan staf USN lainnya yang hadir di kediaman Azhari di kelurahan Lalombaa, kecamatan Kolaka.
Adel Berty yang tiba lebih dulu langsung disambut tuan rumah dan langsung masuk di ruang utama. Selang beberapa waktu, Bupati ke-7 Kolaka, Buhari Matta tiba dengan menumpangi Honda HRV merah yang dikendarai bekas ajudannya, Rahmat.
Amir Sahaka yang menduduki posisi penjabat bupati ketika Buhari Matta non aktif, tiba bersama istri sekitar 20 menit kemudian dengan menumpang Toyota Fortuner Hitam.
Suasana bertemunya ketiga tokoh Kolaka itu terlihat hangat dan akrab. Kesempatan tersebut digunakan beberapa undangan untuk “melepas” kangen diacara yang juga dihadiri Kapolres Kolaka, AKBP Agus Iman Rifai dan Dandim 1412 Kolaka, Letkol CZI Cosmas Manungkallo Danga.
Melihat kehadiran Adel Berty, Buhari Matta, dan Amir Sahaka dalam satu acara non formal itu, para undangan memperkirakan ada hal khusus yang menyertai kedatangan mereka di tempat itu.
Meski demikian, Azhari selaku tuan rumah hajatan itu membantah jika pertemuan itu merupakan langkah awal baginya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan calon bupati Kolaka tahun 2018 mendatang.
Pria yang berhasil membawa USN menjadi universitas negeri itu sekali lagi menepis isu yang berkembang terkait dengan pencalonannya sebagai kandidat dalam Pilbup Kolaka.
“Dari dulu hingga sekarang, saya tidak berniat untuk jadi Bupati Kolaka. Sumpah demi Allah, saya tidak berniat. Kalau mau jadi bupati, kenapa harus bersaing di Kolaka, di kampung saya di Buton Tengah, saya tidak mau, padahal tokoh masyakarat di sana inginkan saya jadi bupati,” terangnya.
Pernyataan Azhari itu seakan coba dipertegas oleh Buhari Matta dan Amir Sahaka, ketika masing-masing mereka hendak pamit kepada tuan rumah.
“Tidak ada pembicaraan politik, saya tidak mau bicara yang begitu,” ucap Buhari Matta yang buru-buru masuk ke mobil.
Sementara itu, Amir Sahaka yang pulang lebih akhir dibanding dua seniornya, sedikit lebih lugas dan santai menjawab pertanyaan wartawan.
“Saya datang disini biasa-biasa saja, tidak ada pertemuan atau bicara khusus-khusus. Kalau ada yang khusus bukan enam mata tapi dua mata,” katanya sambil tertawa.
Penulis : Abdul saban
Editor : Rustam