BI dan Pemprov Sultra Gelar Pasar Murah di Pelataran Tugu Eks MTQ Kendari

BI dan Pemprov Sultra Gelar Pasar Murah di Pelataran Tugu Eks MTQ Kendari
PASAR MURAH - Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (BI Sultra) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra bekerja sama dalam menggelar pasar murah bahan pokok di pelataran tugu eks MTQ Kota Kendari pada 22 hingga 23 Agustus 2022. (Ismu Samadhani/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra menggelar pasar murah bahan pokok di pelataran tugu eks MTQ Kota Kendari, 22 hingga 23 Agustus 2022.

Kepala BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan, pihaknya mengincar bahan pokok dalam pasar murah tersebut karena bahan pokok merupakan sumber pengeluaran rumah tangga terbesar, yaitu 40 hingga 60 persen.

“Nah, ini yang kita nggak mau. Agar pengeluarannya bisa digunakan ke arah yang lebih banyak lagi seperti pendidikan, rekreasi, supaya lebih segar. Itu yang kami harapkan,” ucap Doni.

Adapun harga yang ditawarkan di pasar murah tersebut berada di bawah harga pasar saat ini. Misalnya harga telur dijual Rp55 ribu per rak, beras Rp48 ribu per lima kilogram, minyak goreng Rp17 ribu per liter, gula pasir Rp13.500 per kilogram, bawang putih Rp28 ribu per kilogram, bawang merah Rp40 ribu per kilogram, cabai besar Rp40 ribu per kilogram, dan lainnya.

Doni melanjutkan, bahan pokok di Sultra lebih banyak berfluktuatif karena bahan pokoknya lebih tergantung dari luar daerah, terutama Sulawesi Selatan (Sulsel). Kata dia, jika barang dari Sulsel dalam jumlah sedikit dan kebutuhan masyarakat di sana banyak, otomatis sampai ke Sultra pun harganya akan mengalami kenaikan.

Untuk itu, kata Doni, menjelaskan, adanya pasar murah ini guna mengantisipasi kenaikan harga komoditas, utamanya pangan. Pasalnya, komoditas pangan cukup bergejolak beberapa bulan terakhir di beberapa daerah, termasuk Kota Kendari.

“Kita adakan pasar murah agar harga-harga yang kemarin tinggi bisa turun. Kita bangun optimisme bahwa ketersediaan pasokan itu masih ada. Selain dipasok oleh pedagang, kita juga punya petani yang bisa dimanfaatkan produknya agar bisa dipasarkan di Kota Kendari khususnya,” tambah Doni.

Sementara Pj Sekda Sultra Asrun Lio mengatakan, Sultra ke depannya masih akan menghadapi ancaman kenaikan inflasi, utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas, yakni harga jasa angkutan udara dan komunitas pangan yang bergejolak di antaranya cabai merah, bawang merah yang tercermin pada data inflasi Juli 2022 sebesar 2,8 persen atau tahunan sebesar 5,98 persen.

“Hal ini harus menjadi perhatian kita semua, karena jika inflasi terus meningkat dan tidak bisa dikendalikan maka akan berdampak langsung pada masyarakat,” ucapnya.

Asrun berharap pasar murah tersebut dapat memberikan manfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat serta dapat ikut mendorong terwujudnya gerakan pengendalian inflasi pangan di Sultra. (B)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini