ZONASULTRA.ID, KENDARI – Guna memenuhi kebutuhan pasokan pangan dan mengendalikan inflasi, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi Tenggara (Sultra) memperluas program unggulan Tanam Cabe Kendalikan Inflasi (TabeDi) di 2023.
Kepala BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, bahwa pihaknya terus mendorong penurunan inflasi pangan bergejolak melalui berbagai kegiatan. Diantaranya perluasan program TabeDi di 7 kabupaten kota seperti Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Bombana, Kota Baubau, dan Buton Selatan (Busel).
” Ini terus kita tingkatkan, karena program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sultra dengan program TabeDi berkontribusi terhadap pengendalian inflasi kelompok komoditas pangan bergejolak di Sultra tahun 2022,” ucap Doni dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (18/2/2023).
Lanjutnya, implementasi gerakan TabeDi yang berkelanjutan mengusung konsep pembangunan partisipatif yang memiliki fokus utama mengikutsertakan kelompok wanita tani, hebitren, gapoktan, pegawai milenial dan mahasiswa.
Dalam upaya tersebut, BI Sultra juga telah menginisiasi gerakan tanam bawang merah telah bersinergi dengan Pemda di Sultra untuk mengembangkan komoditas strategis yaitu meliputi pemberian bibit komoditas cabe, bantuan alat produksi pertanian (Alsintan) serta sarana produksi pertanian (Saprotan).
Adapun mitra pengembangan komoditas strategis antara lain KWT Al-Mukhlis Kota Kendari, Poktan Alaa Mburema Konut, LM3 Pesantren Islam Al-Irsyad Konsel, Gapoktan Molagina Kota Baubau, Gapoktan Sumber Rezeki Busel dan kelompok tani berkah Bombana.
“Berdasarkan bantuan yang diberikan dapat dihasilkan peningkatan produksi bawang merah mencapai 16 ton dan Cabe merah mencapai 50 ton dari penanaman 75 ribu bibit cabe merah,” katanya.
Di tahun 2023, BI Sultra melakukan perluasan gerakan TabeDi bekerja sama dengan Poktan Griya Asri Cendana Kelurahan Kambu pada lahan seluas 2 Ha yang siap tanam.
Lahan tersebut akan digunakan untuk penanaman bibit bawang dan cabe, sementara Pemda memberikan dukungan berupa penyiapan bibit dan lahan.
Untuk diketahui, inflasi gabungan Sultra tahun 2022 terdiri dari inflasi di Kota Kendari dan Baubau tercatat sebesar 7,39 persen, kelompok komoditas yang diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 21,38 persen (yoy) dan andil 4,37 persen (yoy), disusul kelompok inflasi inti mencatat inflasi sebesar 3,53 persen (yoy) dengan andil 2,05 persen (yoy).
Adapaun komoditas pangan bergejolak mencatat inflasi sebesar 4,35 persen (yoy) dengan andil yang cukup rendah yakni 0,97 persen (yoy). Merujuk capaian itu, kinerja pengendalian inflasi daerah terutama untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas pangan bergejolak dapat diredam dengan baik oleh TPID Se-Sultra dengan berbagai inovasi seperti yang dilakukan oleh BI Sultra. (C)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin