BI Proyeksikan Kebutuhan Uang Jelang Idul Adha Tidak Terlalu Signifikan

Bank Indonesia
Bank Indonesia

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara memproyeksi kebutuhan uang menjelang Idul Adha (lebaran haji) tidak seperti kebutuhan uang saat Idul Fitri.

Bank Indonesia
Bank Indonesia

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Bidang Manajemen Intern dan Sistem Pembayaran LM Bahtiar Zaadi mengatakan, ketersediaan uang menghadapi Idul Adha sebenarnya tidak dipersiapkan secara khusus. Sebab, BI sepanjang tahun sudah mempersiapkan kebutuhan uang di Sultra baik secara bulanan maupun untuk proyeksi selama setahun. Termasuk juga event-event yang memang memerlukan penyediaan uang kartal yang lebih banyak.

Menurutnya, kebutuhan Idul Adha berbeda dengan Ramadan dan Idul Fitri. Untuk lebaran qurban ini, jika berdasarkan pengamatan Bank Indonesia setiap tahun trend peningkatannya tidak terlalu signifikan.

“Kebutuhan uang Idul Adha ini kami proyeksikan sama dengan kebutuhan rutin bulanan. Tidak berpengaruh,” kata Bahtiar ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/8/2017).

Meski begitu, pihaknya tetap menyediakan sesuai dengan kas minimum yang harus dijaga.BI selalu mempersiapkan kas minimum itu bahkan di atas 100 persen dari kas minimum yang ada. Dia mencontohkan, untuk saat ini kas minimum hitungannya adalah dua kali dari realisasi kas bulanan yang terjadi. Jika hitungan rata-rata transaksi bulanan uang kartal itu Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar, maka kas minimum yang harus dijaga minimal dua kali lipatnya. Sehingga minimal kas yang harus dipertahankan BI, berada pada kisaran Rp 500 miliar atau Rp 600 miliar.

“Rp 600 miliar itu 100 persennya. Sementara posisi kami yang disiapkan selalu rata-rata bisa sampai 200 persen,” tambahnya.

Sehingga, Bank Indonesia menyiapkan ketersediaan kas minimum sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,6 triliun. Bahkan untuk mengantisipasi hal tersebut, telah tersedia droping uang dari Makassar. Dengan jumlah berkisar kurang lebih Rp 500 miliar uang yang layak edar. Jumlah tersebut, sudah termasuk untuk kas titipan wilayah Baubau dan Kolaka yang merupakan perpanjangan tangan BI.

“Kalau emisi baru kan sama dengan sebelumnya, kita menyesuaikan dengan kebutuhan ketersediaan uang,” pungkasnya. (B)

 

Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini