ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bimo Epyanto mengatakan bahwa hadirnya sistem ekonomi dan keuangan syariah dapat mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bimo usai mengikuti pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di salah satu hotel di Kendari pada Selasa (22/6/2021). Kata dia, berbicara tentang syariah berarti menyangkut mengenai kemaslahatan umat.
“Ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat terlebih di masa pandemi yang belum menunjukkan tanda berakhir,” ujar Bimo.
Lanjutnya, ekonomi syariah dapat membantu mendukung langkah pemerintah untuk bisa keluar dari krisis ekonomi dan permasalahan di masyarakat dalam rangka membantu mitigasi dari dampak pandemi. Apalagi tren untuk adopsi ekonomi dan keuangan makin besar utamanya pada kaum milenial dan artis.
Bimo menjelaskan di Indonesia tercatat dari data Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) jumlah registrasi sertifikasi halal yang diajukan pengusaha di Indonesia cenderung meningkat di masa pandemi. Pada triwulan I tercatat sebanyak 314 permohonan sedangkan pada triwulan II ini meningkat menjadi 442 permohonan.
Selain itu, State of the Global Islamic Economy Report tahun 2020/2021 mencatat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir posisi Indonesia di pasar syariah global terus meningkat. Pada tahun 2020, Indonesia masuk top 10 di seluruh sektor industri halal yang di oleh meningkatnya awareness masyarakat dan governance oleh pemerintah, salah satunya melalui UU nomor 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.
Kata Bimo, BI akan terus bekerjasama dengan pihak terkait terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memperkuat pemulihan ekonomi utamanya di Sultra. (b)
Penulis : M11
Editor: Ilham Surahmin