ZONASULTRA.COM, KENDARI – Komoditas ikan segar menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri sejak 2018 hingga 2021 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Deputi Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra, Aryo Wibowo Prasetyo, kepada media mengatakan, selama empat tahun terakhir, inflasi tertinggi mayoritas disumbangkan oleh komoditas ikan antara lain kembung tujuh kali, layang enam kali, dan cakalang lima kali. Selain itu, angkutan udara juga menjadi salah satu penyumbang inflasi sebanyak tiga kali.
“Meskipun demikian, pasokan ikan segar
di Sultra tetap terjaga di tengah peningkatan harga,” ucapnya dalam Bincang Bareng Media (BBM) di Kendari pada Kamis (7/4/2022).
Lanjutnya, inflasi diperkirakan terjadi akibat permintaan masyarakat yang meningkat di tengah penetapan harga yang lebih tinggi dibanding masa normal pada periode tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah, penyumbang inflasi pada Ramadan 2018, yaitu angkutan udara, ikan kembung, layang, cakalang dan daging ayam ras. Sementara pada Idulfitri 2018 inflasi disumbangkan oleh angkutan udara, ikan kembung, kangkung, ikan cakalang dan terong.
Sementara pada Ramadan 2019 inflasi disumbangkan oleh ikan kembung, bawang putih, daun kelor, ikan cakalang dan ikan layang. Dan Idulfitri 2019 oleh ikan layang, ikan kembung, bayam, kangkung, dan ikan teri.
Ramadan 2020 inflasi disumbangkan beras, ikan kembung, emas perhiasan, telur ayam ras, dan ikan layang. Sedangkan Idulfitri 2020 oleh ikan layang, bawang merah, cumi-cumi, ikan cakalang, dan rokok kretek filter.
Selanjutnya, sumbangan inflasi pada Ramadan 2021 oleh pisang, ikan kembung, baju muslim wanita, telur ayam ras, dan ikan katamba. Sementara pada Idulfitri 2021 oleh angkutan udara, ikan kembung, ikan layang, ikan cakalang, dan ikan katamba.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Sultra pun senantiasa berupaya mengendalikan inflasi melalui pengendalian stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pasokan komoditas pada HBKN Ramadan dan Idulfitri melalui aspek 4K.
4K tersebut berupa ketersediaan pasokan, komunikasi efektif, kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga. Beberapa di antaranya adalah dengan melaksanakan pasar murah dan sidak pasar. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati