Bila 500 TKA Masuk, Bakal Tercipta Lapangan Kerja Bagi Ribuan Pekerja Lokal

PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS)
PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja bagi ribuan tenaga kerja lokal yang memiliki skill di bidangnya untuk bekerja di dua perusahaan yang beroperasi di Morosi, Konawe ini.

Pernyataan ini dikeluarkan manajemen perusahaan usai mencuatnya rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok beberapa waktu belakangan banyak menuai polemik dan penolakan.

External Affairs Manager PT VDNI dan PT OSS, Indrayanto menegaskan, 500 TKA asal Tiongkok itu merupakan tenaga teknis dan bekerja temporer secara bergantian dan bukan untuk waktu yang lama.

“Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok. Tenaga ahli itu paling lama bekerja 6 bulan, jika bisa lebih cepat lagi misal 3 bulan selesai, mereka langsung pulang,” kata Indrayanto, Minggu (10/5/2020).

External Affairs Manager PT VDNI dan PT OSS, Indrayanto
Indrayanto

Menurut Indra, setelah 33 tungku sudah selesai dibangun, PT VDNI dan PT OSS membutuhkan kurang lebih 3.000 hingga 4.000 karyawan lokal untuk bekerja sebagai tenaga operator, administrasi dan lainnya, sesuai dengan skill yang diminta oleh perusahaan.

Sehingga, lanjut Indra, perusahaan tetap menciptakan lapangan kerja untuk ribuan tenaga kerja lokal. TKA yang akan datang nantinya, tidak menutup lapangan kerja untuk masyarakat lokal. Jumlah tenaga kerja lokal akan terus bertambah seiring berkembangnya proyek pembangunan 33 tungku smelter di perusahaan.

TKA itu, tutur dia, adalah tenaga ahli pemasang alat pada tungku smelter untuk produksi dan mempertahankan operasional di lapangan. Saat ini sebagian pembangunan terpaksa diberhentikan sementara karena kurangnya tenaga ahli.

“Namun dengan pertimbangan terbitnya Permenhub Nomor 25 tahun 2020 serta permintaan dari instansi terkait untuk menunda rencana tersebut, maka pada tanggal 24 April 2020, perusahaan memutuskan untuk menunda kedatangan TKA tersebut,” ujar Indra.

Dengan tidak terpasangnya alat di 33 tungku itu, telah berdampak pada karyawan lokal yang telah direkrut sebelumnya. “Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK. Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi,” katanya.

Di sisi lain, hadinya PT VDNI dan PT OSS dengan produktivitas hasil pengolahan bahan baku yang terus meningkat dari tahun ke tahun, meningkatkan devisa, pendapatan pajak negara dan nilai ekspor Indonesia. Sehingga kata dia, penting untuk mempekerjakan TKA.

“Itulah mengapa kami berharap TKA itu bisa diberikan (izin) masuk. Secara aturan juga sudah terpenuhi, untuk karantina (kesehatan) empat belas hari, maupun syarat-syarat lain sesuai dengan protokol Covid-19 akan kita penuhi karena memang TKA ini sangat kami butuhkan pada saat ini,” tegasnya.

Saat ini, ada 1.090 karyawan yang tengah dirumahkan dengan tetap mendapatkan gaji pokok 100 persen. Indra menyebut itu adalah pilihan karyawan sendiri dan seiring dengan komitmen perusahaan mencegah penularan virus Corona.

Hingga saat ini, VDNI dan OSS tercatat telah mempekerjakan sekitar 11.000 karyawan lokal. Untuk yang bekerja di luar VDNI dan OSS seperti kontraktor, supplier, tenaga kerja di pelabuhan, ada sekitar 20.000 orang. (B)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini