Bisa Sebabkan Kematian, Berikut Gelaja Penyakit Rabies

Cegah Rabies, Dinas Pertanian Baubau Akan Musnahkan Anjing Liar
Ilustrasi

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Rabies merupakan penyakit menular mematikan pada manusia dan hewan yang menyerang sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus lyssa yang berasal dari famili rhabdoviradae.

Penularan rabies dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau jilatan pada kulit yang terluka oleh hewan yang terinfeksi virus rabies. Di beberapa kasus, penyakit yang dikenal dengan sebutan anjing gila ini juga bisa menular ketika air liur, urine, atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi rabies mengenai luka atau selaput lendir manusia atau mamalia.

Untuk itu, perlu diketahui gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut agar bisa dilakukan penanganan dini sehingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sultra, Muhammad Ridwan menjelaskan bahwa gejala rabies yang mungkin akan timbul pada manusia yakni pasien akan mengalami demam tinggi saat infeksi virus tersebut masuk kedalam tubuh.

“Masyarakat yang baru saja terkena gigitan anjing harus segera pergi ke rumah sakit untuk disuntikkan vaksin anti rabies,” ungkapnya di Kendari pada Senin (10/7/2023).

Lanjutnya, gejala lain yang dirasakan manusia saat terinfeksi rabies yaitu sakit kepala, gelisah terus menerus, sakit tenggorokan dan batuk, mual dan muntah, serta pasien akan merasakan ketidaknyaman di area dimana adanya gigitan pada hewan liar tersebut.

Pasien juga akan merasa bingung dan sifatnya lebih agresif, adanya kelumpuhan parsial, sulit dalam bernafas, memproduksi banyak air liur yang tak dapat dikontrol. Selain itu, pasien akan mengalami halusinasi, takut pada air bahkan cahaya, bahkan bisa mengalami koma hingga meninggal dunia.

Sementara gejala rabies pada hewan yaang terkontaminasi virus tersebut salah satu ciri yang paling umum adalah perubahan perilaku seperti gelisah atau ketakutan. Hewan yang terkena rabies biasanya juga menjadi lebih agresif dan menjadi lebih galak dan buas terhadap orang maupun hewan lain.

“Hewan yang juga penting untuk diwaspadai adalah saat demam. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sistem imun tubuh pada hewan peliharaan sedang melawan infeksi virus rabies,” tambahnya.

Hewan yang terkena rabies juga bisa mengeluarkan air liur berlebih, padahal ia sedang tidak lapar. Hal ini terjadi karena rabies bisa menyebabkan rahang dan tenggorokan hewan mengalami kelumpuhan.

Mengingat rabies merupakan penyakit yang dapat menyerang sistem saraf dan otak, penyakit ini bisa menyebabkan hewan peliharaan mengalami kejang. Kerusakan sistem saraf tersebut juga membuat hewan yang terkena rabies sulit melakukan pergerakan atau berjalan karena disebabkan otot tubuh yang kaku.

Kata Ridwan, gejala ini perlu diwaspadai oleh masyarakat mengingat virus dalam rabies ini sangat berisiko tinggi apabila seseorang mengalami gigitan maupun terkena air liur pada hewan liar utamanya anjing. (A)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini