ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pemantauan Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 26 Desember 2019 mendatang.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia mengatakan, pelaksanaan pemantauan gerhana akan dilaksanakan di lapangan Kantor Kemenag Sultra. Kegiatan ini terbuka untuk umum, masyarakat yang ingin ikut melihat diperbolehkan.
Baca Juga : Begini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin 26 Desember
Berdasarkan infografis yang dirilis Stasiun Geofisika Kendari, kegiatan ini akan dimulai pukul 12.15 sampai 15.15 WITA.
Informasi yang dihimpun dari Kemenag Sultra, disiapkan satu buah teleskop untuk pelaksanaan pengamatan fase gerhana tersebut.
Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal pukul 10.13 WIB di Sabang, Aceh dan waktu kontak terakhir pukul 17.00 WIT di Sorendiweri, Papua.
Kemudian untuk puncak gerhana paling awal akan terjadi pukul 11.49 WIB di Sabang Aceh dan paling akhir pukul 15.15 WIT di Jayapura, Papua.
Kota-kota yang dilewati untuk fase cincin GMC di antaranya Sinabang, Sibolga, Siak, Dumai, Batam, Tanjung Pinang, Sambas, Singkawang, Tanjung Redep, dan Tanjung Selor.
Sementara Sultra hanya akan mengalami fase gerhana matahari sebagian (GMS) dimulai pukul 12.35 WITA dan berakhir pukul 15.49 WITA.
Baca Juga : Kolut Jadi Wilayah Terlama yang Dilewati Fase Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari fase sebagian di Kendari akan dimulai pukul 12.35 WITA, puncak 14.22 WITA dan berakhir pada 15.50 WITA dengan magnitudo gerhana 76 persen.
Lasusua, Kolaka Utara (Kolut) merupakan daerah atau kontak paling awal sekitar pukul 12.29 WITA dibanding daerah lain. Sedangkan kontak paling akhir adalah Langara, Konawe Kepulauan (Konkep) pukul 15.50 WITA. Sementara itu yang mengalami gerhana sebagian paling lama atau durasi terlama yakni Lasusua 3 jam 19 menit. (b)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati