ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui radar cuaca, ada empat faktor penyebab banjir di Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Konawe Utara (Konut), Minggu (11/2/2018) sore sekitar pukul 17.00 Wita.
Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Adi Istiyono mengatakan, pada radar cuaca terlihat pertumbuhan awan hujan sejak pukul 17.00 Wita yang cukup signifikan sehingga menyebabkan hujan lebat di wilayah Konut.
Adi menyebutkan ada empat faktor penyebabnya. Pertama, posisi matahari saat ini di selatan equator mendekati wilayah Sultra hingga pemanasan radiasi matahari yang cukup kuat, sehingga menimbulkan penguapan air cukup kuat hingga potensi pembentukan awan konvektif atau awan hujan cukup dominan karena faktor tersebut.
Kedua, kuatnya monsun Asia atau monsun barat yang membawa kelembaban yang cukup bagi pembentukan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Konut. Ketiga, banyak turbelensi angin akibat pemanasan yang kuat sehingga menimbulkan pengangkatan udara lembab yang menyebabkan terbentuk awan hujan.
Terakhir adanya daerah perlambatan angin yang menyebabkan pembentukan awan hujan. Dari akumulasi penyebab kejadian ini akan menimbulkan awan konfektif cukup tebal dengan curah hujan yang cukup lebat.
(Berita Terkait : Hujan Deras, Ratusan Rumah Warga di Konut Terendam Banjir)
“Kondisi saat ini adalah musim hujan dan puncak musim hujan Maret. Jadi potensi hujan sering terjadi, namun keadan ekstrim ini tidak setiap hari terjadi, berfluktuatif,” ungkap Adi kepada zonasultra.id melalui layanan WhatsApp, Senin (12/2/2018).
Untuk wilayah Konut pun diprediksi masih bisa terjadi hujan saat ini, namun intensitasnya betfluktuatif dan tidak selalu lebat.
Ratusan rumah warga di Desa Tapunggaya Kecamatan Molawe terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Minggu sore sekira pukul 17.00 wita kemarin.
Tak hanya kediaman warga, desa yang berada di bibir pantai itu juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti lapangan sepak bola, pasar, balai desa, puskemas hingga ruas jalan.
” Banjir terparah terjadi di Dusun 1 jumlah warganya di sana mencapa ratusan kepala keluarga (KK),” jelas Kepala Desa Tapunggaya, Aksan saat di konfirmasi Minggu malam. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati