ZONASULTRA.COM, KENDARI – Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mensosialisasikan peluang kerja luar negeri kepada mahasiswa STIKES Karya Kesehatan Kendari yang tengah melakukan yudisium di salah satu hotel di Kendari pada Sabtu (20/11/2021).
Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Kepala Urusan Tata Usaha UPT BP2MI Sultra, Budianto Setyo Aji, Penanggung jawab Kelembagaan dan permasyarakatan Program, Wa Ode Sri Wahyuni R, dan Staff BP2MI Sultra, La Ode Umar mewakili Kepala UPT BP2MI Sultra, La Ode Askar.
Sri Wahyuni mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan mengingat tahun-tahun sebelumnya pendaftaran G to G Jepang itu dilaksankan bulan Maret sampai Mei, maka pihaknya menginformasikan dari awal pada acara yudisium mahasiswa STIKES Karya Kesehatan. Bila tidak ada perubahan jadwal dari BP2MI pusat bisa menunggu pengumuman pendaftaran program serupa untuk periode tahun 2022.
” Target sosialisasi kita itu usia produktif yang bisa kita serap untuk bisa memanfaatkan peluang kerja yang ada di luar negeri mengingat awal tahun 2022 ada peluang kerja lagi di Jepang,” ungkapnya.
Sebelumnya, BP2MI telah melakukan Sosialisasi G to G ini di Universitas Mandala Waluya Kendari dan berhasil menjaring 2 lulusan kesehatan yaitu Andi Sarmawan dan NAJIR yang juga merupakan alumni S1 STIKES Karya Kesehatan dan dijadwalkan pada 2 Desember 2021 akan menjalani tes interview dengan pihak Bundersagentur Fur Arbeith (BA) Jerman.
” Bila kedua CPMI ini berhasil lolos tes interview maka akan mengikuti pelatihan bahasa Jerman di Bandung,” tambahnya.
Sosialisasi ini bertujuan menyampaikan informasi peluang kerja perawat (Nurse & Careworker) melalui mekanisme penempatan G to G yang sudah diselenggarakan sudah beberapa tahun belakangan untuk negara penempatan Jepang dan negara tujuan penempatan Jerman pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021 ini.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua 3 bidang Kemahasiswaan dan Alumni STIKES Karya Kesehatan Kendari, Risnawati menyambut baik dengan adanya sosialisasi dari BP2MI terkait peluang kerja luar negeri ini. Kata dia, dengan sosialisasi ini bisa membuka pikiran mahasiswa bahwa peluang kerja mereka bukan cuma di daerah saja tetapi juga ada di luar negeri dengan gaji yang lebih menjanjikan.
” Selama ini banyak perawat yang berpikir untuk bekerja di Indonesia saja, atau pulang ke daerahnya masing-masing. Biasanya keluhan mulai muncul karena tenaga honorer perawat itu sudah terbatasi yang pada akhirnya mereka bekerja suka rela,” pungkasnya.
Tidak hanya menyambut baik kegiatan tersebut, pihak STIKES Karya Kesehatan Kendari bahkan menawarkan kerjasama untuk mahasiswanya bisa kuliah magang di luar negeri untuk meningkatkan SDM sehingga bisa menambah pengalaman dan menjalin kemitraan dengan perusahaan dan rumah sakit di luar negeri. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor : Ilham Surahmin