BPKAD Konut Ambil Alih Perbaikan Kendaraan Dinas yang Rusak

Ratusan Pejabat di Konut Belum Laporkan Harta Kekayaannya
Marthen Minggu

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil alih perbaikan kendaraan dinas (Randis) yang rusak dan terkesan terbengkalai. Padahal, kendaraan plat merah itu semestinya diperbaiki oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tempat randis itu melekat.

Kepala BPKAD Konut Marthen Minggu mengatakan, biaya perbaikan randis yang rusak sesungguhnya dibebankan pada SKPD masing-masing. Namun, karena anggaran perbaikan randis tidak tersentral menjadi salah satu kendala lambatnya dilakukan perbaikan oleh pimpinan SKPD.

“Memang penganggarannya sekarang tidak tersentral, masing-masing dianggarkan di SKPD. Kembali lagi, misalnya ada pergantian pimpinan SKPD mungkin saja pada saat dia (Randis) rusak pimpinan SKPD si A pada saat datang pimpinan SKPD si B itu barang (randis) belum diperbaiki. Pada saat datang pimpinan SKPD si B dia abaikan itu barang,” terang Marthen, Rabu (7/3/2018).

Sehingga BPKAD melalui bidang aset melakukan pengambilalihan untuk perbaikan randis rusak yang dibeli menggunakan uang negara.

“Kita kemarin sudah pelan-pelan ada berapa kendaraan yang sudah kita perbaiki. Katanya nda ada uangnya, jadi kita anggarkan dan perbaiki, kemudian kita distribusi kembali kepada SKPD untuk digunakan. Tapi tidak satu kali, karena biayanya besar,” katanya.

Marthen menambahkan, saat ini juga instansinya sementara melakukan pendataan jumlah randis yang rusak dan biaya yang akan ditelan untuk memperbaikinya.

Langkah itu diambil mengingat randis yang rusak merupakan aset milik Pemda Konut yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kecuali ada keterangan jika biaya perbaikan randis yang rusak itu menelan biaya hingga ratusan juta per randis.

“Nda bisa dibiarkan karena itu aset, kecuali hancur betul. Misalnya ada keterangan kalau kita perbaiki biayanya Rp150 juta, sementara kalau kita beli ada harga Rp200 juta kan mendingan kita beli. Tapi kita harus usulkan randis ini rusak berat supaya dihapuskan, begitu juga dengan aset lain,” tutup Marthen. (B)

 


Reporter : Murtaidin
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini