ZONASULTRA.COM, KENDARI– Badan Pengawasan Obat Makanan (Badan POM) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah menguji sampel produk makanan kemasan berupa ikan kaleng (Makarel) lokal.
Kepala Badan POM Kendari Leo Duma mengatakan, sampel tersebut diambil pihaknya usai melakukan sidak di 35 swalayan dan toko di Kendari. Sedangkan luar daerah lainnya, pihaknya masih menunggu laporan tim yang turun di lapangan.
Aksi ini dilakukan pasca ditemukannya tiga merek ikan kaleng (Makarel) asal Tiongkok, China oleh Badan POM RI yang mengandung cacing beberapa waktu lalu.
“Iya, tim kami sudah inspeksi pada 35 swalayan/toko dan hasilnya tidak ditemukan produk dimaksud makarel asal China, Beberapa item produk lokal telah disampling untuk diuji, mudahan senin atau selasa hasilnya sudah ada,” ungkap La Duma kepada zonasultra,Jumat (23/3/2018).
Ada tiga sampel produk yang sementara diuji, untuk nama merek ikan kaleng masih dirahasiakan pihaknya, pasalnya masih dalam tahap uji sampel di laboratorium Badan POM. Selain itu, ini juga berdasarkan SOP, jika merek disebutkan akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan makanan yang bersangkutan dan bisa saja memberikan keresahan kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan tentu sebagai tugas utama Badan POM dan sebagai tanggungjawab lembaga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam hal produk makanan, minuman, obat dan kosmetik.
“Kami berharap masyarakat tetap jeli dan berhati-berhati membeli makanan dan minuman terutama tiga produk ini,” tukasnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian BPOM RI, ditemukan cacing dengan kondisi mati pada produk ikan makarel dalam saus tomat ukuran 425 gram beberapa waktu lalu. Ketiga merek ikan kaleng tersebut adalah Farmerjack, dengan nomor izin edar (NIE) BPOM RI ML 543929007175 nomor bats 3502/01106 35 1 356.
Kemudian merek IO, NIE BPOM RI ML 70004, nomor bets 370/12 Oktober 2020 dan merek HOKI, NIE BPOM RI ML 543909501660 dengan nomor bets 3502/01103. (B)
