ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana segera membentuk satu aplikasi data terpadu berbasis android dengan nama forum data Bombana (FDB) atau forum data dan informasi pembangunan daerah.
Aplikasi ini diwacanakan terbentuk tahun ini yang bertujuan merangkum dan menyinkronisasi seluruh data sektoral dan data keseluruhan di daerah itu melalui kolaborasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bombana.
Kepala BPS Bombana Hasyuril Hadini mengatakan, aplikasi FDB yang akan dibentuk bakal menyatukan seluruh data. Mulai dari sektor indeks pembangunan manusia (IPM), data perekonomian, data kemiskinan dan data lainnya yang diserap dari seluruh instansi lingkup Pemda Bombana. Kata dia, seluruh data sektoral dari Kominfo akan dikolaborasi dengan data BPS. Hasil pendataan keseluruhan akan ditampung dalam FDB.
“Kita bentuk forum data ini untuk melihat metodologi yang digunakan secara ilmiah agar data yang teriput tidak simpang siur. Aplikasi ini pula akan dikelola dan dipusatkan di Bappeda Bombana,” kata Hasyuril yang ditemui baru-baru ini.
Hasyuril melanjutkan, ada dua metodologi yang akan diterapkan dalam proses survei pendataan hingga terinput dalam aplikasi berbasis android itu, yakni survei mikro dan survei makro. Survei mikro dilakukan dengan turun langsung ke lapangan melakukan pendataan. Sedangkan survei makro dilakukan dengan mengambil data secara global.
Diakuinya, data-data yang ada di Bombana saat ini cukup bervariasi dan butuh sinkronisasi melalui satu pintu. Sebab, tidak sedikit data yang dianggap selisih dengan hasil survei BPS dan instansi lainnya.
“Persoalan perbedaan dalam statistik itu hal biasa. Sehingga kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun Pemda Bombana bahwa seluruh data akan dipusatkan dalam satu aplikasi berbasis android,” ujarnya.
Ia juga menjabarkan hasil akhir dari pendataan strategis wilayah Bombana dari data Susenas di tahun 2017, khususnya sektor penduduk dan tenaga kerja. Untuk data penduduk miskin di Bombana masih berada pada angka 12,36 persen. Angka ini menunjukkan Bombana merupakan daerah keempat termakmur dari 17 kabupaten kota setelah Konsel dan sebelum Kabupaten Buton yang dirajai oleh Kota Kendari dengan angka 5, 01 persen.
Kemudian, sektor pengangguran di Bombana masih berkategori terendah di posisi pertama dengan angka 0,47 persen dari jumlah sekitar 133 ribu jiwa di daerah itu. Lalu, dilihat dari sektor IPM dari 64,02 persen di tahun 2016, rata-rata lama sekolah di Bombana meningkat hingga 64,49 persen di tahun 2017.
“Kami berharap melalui aplikasi data terpadu berbasis android ini mampu menyatukan dan sinkronisasi seluruh data yang ada dan bisa menambah validasi data di daerah ini,” tutupnya. (B)