ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai eskpor Sultra pada Januari 2017 mencapai 10,28 juta dolar Amerika atau turun 77,34 persen dibandingkan Desember 2016 yang tercatat sebesar 45,36 juta dolar Amerika. Dibandingkan Januari 2016 (y on y) nilai ekspor Sultra mengalami kenaikan sebesar 39,86 persen atau 7,35 juta dolar Amerika.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sultra Surianti Toar mengatakan ekspor Sultra masih didominasi oleh komoditi besi dan baja sebesar 6,92 juta dolar Amerika (67,29 persen) serta ikan dan udang sebesar 1,96 juta dolar Amerika (19,04 persen).
“Walaupun ekspor ikan dan udang cenderung naik, tetapi ekspor Sultra masih lebih dipengaruhi oleh ekspor biji besi dan baja (nikel),” kata Surianti saat rilis berita resmi statistik di Kantor BPS Sultra, Rabu (1/3/2017).
Sementara negara yang menjadi tujuan ekspor Sultra ditempati Korea Selatan sebesar 6,92 juta dolar Amerika (67,29 persen), diikuti Vietnam 0,94 juta dolar Amerika (9,19 persen), dan Jerman 0,60 juta dolar Amerika (5,81 persen).
Sementara itu, kinerja impor Sultra pada Januari 2017 tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,14 persen menjadi 63,90 juta dolar Amerika dibandingkan dengan Desember 2016 yang tercatat sebesar 58,55 juta dolar Amerika.
Menurut Surianti sumbangan terbesar impor Sultra masih didominasi bahan bakar mineral 52,58 persen atau 33,60 juta dolar Amerika, dan mesin dan pesawat mekanik sebesar 38,20 persen atau 24,41 persen. “Bahan bakar mineral ini seperti premium dan solar,” kata dia.
Sementara, negara yang menjadi pangsa pasar sebesar 87,58 persen ditempati oleh Tiongkok dengan jumlah impor 47,30 persen atau 30,23 juta dolar Amerika, kemudian Singapura 17,53 juta dolar Amerika atau 27,44 persen, dan Korea Selatan sebesar 8,20 juta dolar Amerika atau 12,84 persen.
Berdasarkan perkembangan neraca perdagangan, pada Januari 2017 terjadi defisit sebesar 53,62 juta dolar Amerika. Dimana impor sebesar 63,90 juta dolar Amerika jauh dibandingkan ekspor sebesar 10,28 juta dolar Amerika. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati