ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Satker Kendari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar memastikan bangkai hewan yang ditemukan terdampar di Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah bangkai paus. Namun, jenis paus ini sulit diidentifikasi karena kondisinya yang sudah rusak.
Koordinator Satker Kendari BPSPL Makassar Jufri mengatakan, berdasarkan panduan penanganan mamalia laut, kondisi paus terdampar ini sudah masuk kode 4 atau pembusukan tingkat lanjut, di mana bangkai sudah sangat membusuk, kulit mengelupas, dan sangat berbau.
“Kita juga belum bisa pastikan ukurannya karena sudah rusak, kepala dan ekornya saja sudah hampir menyatu,” kata Jufri di lokasi, Jumat (1/3/2019).
(Baca Juga : Bangkai Diduga Paus Ditemukan Terdampar di Pulau Bokori)
Begitupun dugaan waktu mati paus tersebut sulit diprediksi karena kondisinya. Bahkan potongan daging paus ini juga ditemukan di pesisir pantai Bokori yang agak jauh dari lokasi penemuan bangkai paus tersebut.
Jufri menduga paus yang terdampar di Pulau Bokori ini adalah paus yang sama dengan yang ditemukan di perairan Morowali sekitar dua minggu lalu.
Saat itu tidak dilakukan evakuasi karena berdasarkan laporan warga setempat, bangkai paus berada di tengah laut, dan juga tidak ada tim untuk melakukan evakuasi.
“Tapi ini masih kemungkinan yah, kita belum bisa pastikan,” kata Jufri.
Melihat kondisi bangkai paus yang sudah rusak, tim Satker Kendari BPSPL Makassar akan mengevakuasi dengan cara ditenggelamkan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pegawai Dinas Pariwisata Sultra yang ada di Pulau Bokori.
Hewan mamalia tersebut pertama kali ditemukan oleh Nurlin, nelayan setempat pada Kamis (28/2/2019) sore. Ia kemudian memberitahukan hal itu kepada tim Bajo Bangkit. Usai melihat langsung kondisi paus yang terdampar di bagian timur Pulau Bokori itu, tim Bajo Bangkit kemudian berkoordinasi dengan Satker Kendari BPSPL Makassar. (*)
Reporter: Jumriati