ZONASULTRA.COM,KENDARI – Mantan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hoesein Effendy masa pemerintahan Laode Kaimuddin tahun 1997-2002 silam tutup usia.
Informasi tersebut beredar di group whatsapp Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup pemerintah daerah Sultra.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sultra Kusnadi membenarkan kabar duka tersebut.
“Ya, beliau meninggal subuh tadi di Bandung sekitar jam dua dan beliau juga sudah lama sakit,” ungkap Kusnadi melalui pesan singkat whatsapp kepada awak zonasultra.id, Minggu (23/7/2017) pagi tadi.
Kusnadi mengenang Hoesein Effendy sebagai sosok yang sangat disiplin dalam menjalangkan tugas. Karena latar belakangnya sebagai perwira polisi.
“Beliau juga sangat baik dan menjaga hubungan komunikasi dengan siapa saja tanpa pilih kasih,” kenang Kusnadi.
Sementara itu Kepala Biro Layanan Pengadaan Setda Sultra Rony Yakob Laute serta Kepala Biro Organisasi Hukum, Effendi Kalimuddin juga membenarkan atas kabar wafatnya purnawirawan brigadir jenderal polisi kelahiran Kendari, 7 November 1946 silam itu.
“Kalau infonya di group, iya beliau meninggal tadi sekitar jam 2-3 dini hari,” ungkap Effendy.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sultra Natsir Andi Baso yang merupakan kelurga dekat Hoesein Effendy belum dapat menjelaskan penyakit yang diderita almarhum.
Namun, dalam pesan WA yang sudah berdar, Natsir menginforkasikan kabar duka itu.
“Atas nama keluarga besar kami memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada seluruh teman-teman sahabaf jika beliau semasa hidup ada kata dan ucapan yang salah sekali lagi memohon maaf…semoga arwah beliau khusnul khatimah… Amin Yarob,” tulis Nasir.
Situs resmi DPD RI menjelaskan secara singkat profil Hoesein Effendi. Sebelum menjadi wakil Laode Kaimuddin pada periode kedua, Hoesein mengawali karirnya dengan merampungkan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Kepolisian pada tahun 1966 kemudian meraih gelar S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara (Ubhara), Jakarta.
Karir politik Hoesein juga bisa dibilang sukses. Sejak tahun 2003, dia bergabung sebagai anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kemduian menjadi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulawesi Tenggara periode 2003-2006.
Lalu Pelaksana Sementara Ketua DPW PPP Sulawesi Tenggara tahun 2005-2006. Didapuk menjadi Dewan Pertimbangan DPW PPP Sulawesi Tenggara ditahun selanjutnya 2006-2007, serts menjadi anggota Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.
Ia juga merupakan sosok yang diakui karena berhasil menyandang Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun pada 1996, Satya Lencana Bhayangkara Nararya, Satya Lencana Manggala Karya Kencana Kelas I tahun 2000, dan Satya Lencana Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) pada tahun 2002.
Pada tahun 2010 lalu, ia dilantik oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman sebagai anggota pengganti antar-waktu dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra), menggantikan Abidin Mustafa yang meninggal karena sakit.
Hoesein juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara periode 2004-2009 setelah lepas jabatan dari wakil gubernur. (A)
*Diolah dari berbagai sumber
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban