ZONASULTRA.COM, MAKASSAR – Badan Standardisasi Nasional (BSN) berkomitmen memfasilitasi dan mendampingi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI), khususnya bagi UMKM binaan Gabungan UMKM Seluruh Indonesia (GUMKEMINDO).
Komitmen ini dinyatakan dalam sebuah nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala BSN, Bambang Prasetya dan Ketua Umum GUMKEMINDO, Tati Maryati dalam acara Peresmian, Pengukuhan Pengurus dan Silaturahim GUMKEMINDO Penggerak Niaga, 16 Pebruari 2016, sesuai rilis yang dikirim ke redaksi.
Kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman antara BSN dan GUMKEMINDO ini berfokus pada pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Kerja sama diantara keduanya dimaksudkan untuk memfasilitasi dan pendampingan penerapan SNI bagi produk UMKM Binaan GUMKEMINDO, tegas Bambang.
Adapun tujuan nota kesepahaman ini adalah untuk saling memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang ada dalam memfasilitasi dan pendampingan penerapan SNI bagi produk UMK Binaan GUMKEMINDO sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, katanya.
Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian ini meliputi pertukaran dan layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian; pengembangan standar meliputi usulan perumusan standar dan partisipasi dalam jajak pendapat perumusan standar; penerapan, monitoring dan evaluasi efektivitas penerapan SNI; penelitian dan diseminasi hasil penelitian di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian; pendidikan, pelatihan dan promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian; serta kegiatan lain yang disepakati bersama.
Penandatangan nota kesepahaman itu disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi dan Bupati Kaur, Bengkulu, Hermen Malik. Bambang dalam kesempatan tersebut mengatakan, untuk memenangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kuncinya adalah merapatkan barisan dan bersinergi dengan semua pihak. “Dalam MEA, 47 persen penduduk ada di Indonesia. Kalau kita menggerakkan niaga, kita sudah menang MEA,” kata Bambang.
Selain itu, lanjut Bambang, MEA adalah tentang daya saing. Daya saing ialah bagaimana memiliki mutu. Karena itu BSN sebagai lembaga pemerintah non kementerian bertugas mengembangkan infrastruktur mutu, harus hadir dimana usaha mikro bergerak. “Pemerintah harus hadir dimana UMKM bergerak. Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, UMKM harus dibina,” kata Bambang.
M. Wahid Supriyadi Dubes RI untuk Rusia turut mengapresiasi langkah BSN memfasilitasi dan mendampingi UMKM binaan GUMKEMINDO. “Keterlibatan BSN ini, bisa memberikan asistensi UMKM bahwa dengan produk berstandar membuat image produk Indonesia lebih bagus. Dengan adanya sertifikasi SNI memberikan confidence bagi market,” ujar Wahid. Negara harus hadir, di saat UMKM perlu mendapat bimbingan untuk meningkatkan daya saing produknya seperti yang tercantum dalam Nawacita program Presiden Jokowi.
Penulis: Yahya Mustafa