ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mulai melakukan penjaringan calon gubernur pada awal Juni 2017 mendatang. Penjaringan diawali dengan komunikasi politik terhadap para bakal calon (balon) gubernur.
Ketua PKS Sultra Sulkhoni mengatakan PKS tak melakukan pendaftaran seperti yang dilakukan partai-partai lainnya jelang Pemilihan Gubernur Sultra 2018. Para balon gubernur akan langsung dihubungi untuk kemudian audiensi (bertemu) dengan kader dan pengurus PKS.
“Kalau peluangnya semua sama dan akan terlihat pada proses pembahasan serta audiensi itu. Kalau sekarang belum bisa kita baca karena putusannya kolektif-kolegial, ada 9 orang yang jadi tim pemilukada di tingkat provinsi yang akan memberikan penilaian masing-masing kandidat lalu ditabulasi,” tutur Sulkhoni melalui telepon selulernya, Jumat (12/5/2017).
Kader-kader PKS yang akan didorong menjadi pasangan calon gubernur kelak akan dikaji tim pemilukada tersebut dan boleh jadi masuk dalam pembahasan audiensi. kata Sulkhoni, kalaupun saat ini ada kader-kader PKS yang bersosialisasi ataupun terwacana maka sifatnya masih pribadi dan belum keputusan organisasi.
Baca Juga : PKS Ngotot Dorong Kader-Kader ini Tarung di Pilgub Sebagai 02
Lanjut Sulkhoni, dinamika Pilgub kali ini akan sangat tinggi berbeda dengan Pilkada tingkat kabupaten maupun kota. Olehnya PKS akan berkoalisi dengan partai mana belum dapat dipastikan, apalagi pendaftaran calon gubernur juga masih lama yakni sekira Desember 2017.
PKS memiliki 5 kursi di DPRD Sultra sehingga butuh 4 kursi koalisi lagi untuk jadi pintu pencalonan. Berdasarkan undang-undang, syarat minimal kursi pencalonan gubernur Sultra adalah 9 kursi atau 20 persen dari 45 kursi yang ada di DPRD Sultra. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati