ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Perum Bulog Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Bombana menargetkan penyerapan beras hingga 6000 ton. Ini sebagai upaya menghindari impor beras yang lagi marak saat ini.
Kepala Bulog Kansilog Bombana, Yusran Yunus mengatakan, ketahanan stok beras di gudang Bulog saat ini mampu bertahan hingga enam bulan ke depan. Diakuinya, stok tersebut bisa menghindari impor dari luar Kabupaten Bombana.
“Kita tidak perlu impor dari daerah lain, di sini memang daerah produksi. Stok kita malah akan semakin bertambah pasca panen nanti. Kami juga malah targetkan serapan di gudang nantinya lebih dari 6000 ton, tergantung dari hasil produksi pertanian di beberapa wilayah penghasil komoditi padi,” ungkap Yusran di ruang kerjanya, Kamis (25/1/2018).
Yusran begitu optimis dengan target tersebut karena di tahun sebelumnya pihaknya mengekspor beras ke beberapa daerah. Diantaranya Kabupaten Wakatobi, Muna dan Baubau.
Guna menyerap lebih banyak stok di gudang lanjut Yusran, pihaknya memanfaatkan satuan tugas (Satgas) yang tersebar di beberapa zona wilayah. Meliputi zona Rumbia, Poleang dan zona Kabaena.
Selanjutnya, kerjasama dengan pihak TNI, Satgas Pangan, dinas pertanian dan para mitra penggilingan padi yang merupakan sumber utama penyerapan stok di gudang.
Ia pula sangat optimis, khususnya dengan adanya target dua kali panen oleh Dinas Pertanian Bombana. Begitupula dengan target capaiannya yang diprediksi 85 hingga 90 ribu ton per tahun.
Diungkapkan, dengan banyaknya stok beras di gudang Bulog Bombana, pihaknya melakukan operasi penjualan beras di pasar. Kata dia, sejak awal Januari hingga kini, Kansilog telah mengedarkan beras hingga 45 ton ke sejumlah pengecer beras.
“Kami punya satgas khusus yang bekerjasama dengan para pengecer untuk menjual beras itu dengan harga yang tidak melebih Harga Eceran Tinggi (HET). Ini juga sebagai upaya meminimalisir kelonjakan harga beras di pasaran,” katanya.
Sebelumnya, Kadis Pertanian Bombana Asis Fair menyampaikan, target pencapaian swasembada beras tahun ini diprediksi sekitar 87 ribu ton. Dari 77 ribu ton capaian swasembada di tahun 2017, tahun ini diupayakan meningkat hingga 10 persen.
Bagitupula dengan target keseluruhan untuk periode 2017-2022 yang diprediksi biaa mencapai 145 ribu ton.
“Komoditi terbanyak untuk padi di Bombana yaitu Kecamatan Lantary Jaya, Rarowatu Utara, Poleang Utara dan Poleang Timur. Memang masih ada yang berkategori satu kali panen. Sehingga kami upayakan semua wilayah ini ditekan agar bisa dua kali panen per tahun,” terang Asis Fair saat ditemui beberapa waktu lalu. (B)
Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati