ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjamin ketersediaan pangan tetap tercukupi saat Ramadan nanti.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing, mengatakan, saat ini stok beras yang berada di gudang Bulog masih aman dengan jumlah 2.500 ton. Kata dia, dua minggu ke depan juga para petani di Sultra akan melakukan panen, sehingga kebutuhan beras tetap tercukupi.
“Ini kan sudah mulai panen. Kalau harga sudah sesuai dengan harga pembelian pemerintah kita sudah siap. Tinggal tunggu panen rayanya,” ujar Siti Mardati Saing di Kendari pada Kamis (25/3/2022).
Lanjutnya, pihak Bulog juga telah memesan sebanyak 250 ton gula untuk melayani permintaan paket ataupun pasar murah nantinya. Selain itu, untuk menjamin ketersediaan minyak goreng, Bulog Sultra telah mengorder sebanyak seribu liter.
Namun kata Mardati, perihal minyak goreng lagi-lagi tergantung dari ketersediaan barang di distributor yang ada di Provinsi Sultra. Di sisi lain, tepung terigu juga masih tersisa sekitar 20 ton di gudang Bulog, sehingga beberapa komoditi tersebut dipastikan akan tetap ada saat Ramadan hingga Idulfitri nanti.
Mardati berharap dengan adanya stok yang dikuasai pihak Bulog dengan didistribusikannya komoditi-komoditi tersebut maka harga tidak melonjak tinggi, serta masyarakat dapat mendapatkan barang sesuai harga dan kebutuhan yang diperlukan.
Secara umum, Mardati mengatakan kebutuhan masyarakat Sultra akan beras tiap bulannya mencapai seribu hingga dua ribu ton dengan kondisi beras yang dihasilkan petani selalu mengalami surplus dan total yang diserap oleh Bulog sesuai aturan pemerintah yaitu 7 sampai 10 persen dari total produksi petani. Sehingga untuk beras medium, pihak Bulog selalu menyalurkan ke masyarakat melalui program KPSH.
Untuk diketahui, penugasan kepada Perum Bulog dalam rangka ketahanan pangan nasional diatur dalam Perpres Nomor 48 tahun 2016, Bulog mengemban tugas menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan pokok beras, jagung, dan kedelai.
Sedangkan merujuk UU No. 18/2012 tentang pangan, konsep ketahanan pangan di mana Bulog menjadi bagian penting dari misi tersebut terbagi dalam 3 pilar. Pertama, pilar ketersediaan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan keamanannya.
Kedua, pilar keterjangkauan berfungsi menjamin masyarakat memiliki akses secara fisik dan ekonomi terhadap pangan yang merata. Dan ketiga, pilar stabilitas berfungsi menjamin masyarakat mendapatkan bahan pangan kapan pun dan dimana pun. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati