Bupati Genjot Status Cagar Biosfer Wakatobi Untuk Pendapatan Masyarakat

202
Bupati Genjot Status Cagar Biosfer Wakatobi Untuk Pendapatan Masyarakat
Bupati Wakatobi Haliana dalam Delegasi Republik Indonesia (DELRI) saat mengikuti Sidang ke-34 International Coordinating Council (ICC) Man of Biosphere (MAB) Programme, UNESCO yang diselenggarakan di Headquarters (HQ) UNESCO Paris, pada Juni 2020. (ISTIMEWA)

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI– Bupati Wakatobi Haliana mengupayakan status Wakatobi sebagai cagar biosfer dunia dapat memberi pengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Selama ini yang belum pernah dilakukan oleh Pemda sejak ditetapkan sebagai cagar biosfer sejak 10 tahun yang lalu bahwa kita belum bisa mengkapitalisasi tentang status kita sebagai cagar biosfer,” katanya.

Haliana menjelaskan, di sidang United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2022 di Prancis, saat itu Spanyol itu sudah memiliki cagar biosfer lebih dari 50. Saat itu juga Spanyol juga mengusulkan kembali lima Cagar Biosfer.

Kata dia, di Eropa bisa mengkapitalisasi status cagar biosfer itu untuk bisa mendapatkan pendapatan yang berpengaruh pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di negara mereka.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) itu menerangkan, bahwa saat ini perusahaan-perusahaan besar di dunia yang menyumbang karbon dioksida ke udara akibat aktivitas pabrik mereka.

Kemudian mereka mencari dimana kira-kira yang bisa menjadi kompensasi yang kemudian memproduksi karbon dioksida.

“Di Wakatobi ada yang kita pertahankan, namun kita ini menjadi area produksi karbon sekarang kita punya hutan Mangrove yang luas, bersama Taman Nasional melakukan penanaman perluasan Mangrove dan kemudian terumbu karang kita, semua itu menjadi modal besar,” paparnya.

Harapan besar itu sudah dia sampaikan kepada Kementerian Investasi agar itu bisa dikolaborasikan bersama dengan Pemda lewat komando kementerian.

Agar bisa disampaikan dengan perusahaan-perusahaan besar dunia yang bisa membeli karbon, membeli status cagar biosfer Wakatobi yang pada akhirnya akan berdampak pada Wakatobi.

Bupati berharap, tahun ini penetapan Wakatobi untuk melanjutkan status cagar biosfer mudah-mudahan segera diberikan dalam waktu dekat oleh UNESCO.

“Mudah-mudahan tidak ada halangan supaya dilanjutkan lagi dan hubungan dunia Internasional bisa kita maksimalkan. Supaya manfaat langsung yang diberikan masyarakat dunia kepada Wakatobi,” harapnya. (C)

Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini