PENYERAHAN IZIN LOKASI PENDIRIAN PABRIK SMELTER – Bupati Konut, Ruksamin mengenakan pakaian khas Korea Utara Hanbok didampingi Ketua PKK Konut, bersama Presiden PT MBG Group, Mr Lim Dong Pyo mengenakan pakaian Adat Tolaki melakukan foto bersama usai acara penyerahan izin pendirian pabrik smelter. (Jefri/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Penyerahan izin lokasi pendirian pabrik nikel kepada PT Made By Good (MBG) perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) oleh Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin ditandai dengan saling bertukar pakaian adat.
Pihak PT MBG Group yang dipimpin langsung Presiden PT MBG, Mr Lim Dong Pyo, menyerahkan kostum khas Korsel yang dinamakan Hambok. Sedangkan Ruksamin menyerahkan pakaian adat khas Suku Tolaki.
Hal itu menandakan terjalinnya kesepakatan dan kekompakan kedua belak pihak dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru di wilayah bumi Oheo itu. Dijadwalkan 2 Januari 2018 akan digelar peletakan batu pertama pembangunan smelter oleh pihak PT MBG Group yang bertempat di Desa Tapu Emea, Kecamatan Molawe itu
Presiden PT MBG, Mr Lim Dong Pyo langsung memakai pakaian adat khas Tolaki membuatnya serasa menyatu dengan seluruh masyarakat Konut dan telah menjadi bagian dari wilayah itu.
Dirinya optimis akan membuat perubahan baru untuk daerah penghasil nikel di Sultra itu dari segi ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan membuka lapangan kerja besar-besaran.
“Saya sangat bangga dan senang bisa berada di tengah-tengah masyarakat Konut. Izin pembangunan smelter yang telah diberikan kepada kami, akan memberikan kesejahteraan dan kemajuan daerah Konut kedepannya. Kami secepatnya akan mendirikan pabrik smelter,” kata, Mr Lim Dong Pyo melalui juru bicaranya saat menerima pemberian izin pendirian pabril smelter di rumah jabatan (Rujab) Bupati Konut, Sabut (26/8/2017).
Sementara itu, Bupati Konut, Ruksamin dengan Kostum Hanbok (Korsel) mengharapkan kerjasama yang baik bagi seluruh pihak dalam mensukseskan kerjasama yang telah terjalin. Dalam kesempatan itu juga, Ruksamin mengimbau sepihak agar jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu provokatif yang sifatnya ingin menjatuhkan kinerja pemerintah dan daerah Konut.
“Pertama waktu saya jadi Bupati masyarakat bertanya kapan kami bisa bekerja? Para nelayan juga bertanya di mana kami akan jual ikan hasil takapan kami? Petani sayur pun bertanya siapa mau beli sayur kami? para pemuda saya yang hadir dengan seribu pengharapan di mana mereka akan bekerja?,” terangnya.
“Sekarang, hari inilah keluhan itu bisa terjawab. Kerjasama yang telah disepakati dan pemberian izin ada membawa harapan baik untuk masyarakat dan daerah Konut. Sekarang mari kita bekerjsama dengan baik dan kompak untuk mewujudkan harapan itu,” pungkasnya. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki