Bupati Wakatobi Serahkan Bantuan Sembako untuk Keluarga Berisiko Stunting

128
Bupati Wakatobi Serahkan Bantuan Sembako untuk Keluarga Berisiko Stunting
PENYERAHAN BANTUAN-Bupati Wakatobi Haliana didampingi ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Eliati Haliana dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Safihuddin saat menyerahkan bantuan kepada masyarakat.

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana, menyerahkan bantuan paket sembako kepada warganya sebagai upaya menanggulangi stunting.

Sebanyak 101 paket sembako itu diserahkan kepada 101 warga Desa Mola Utara, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel). Paket sembako itu berupa beras fortivit sebanyak 3 kilogram, kacang hijau 1 kilogram, minyak goreng 1 botol, dan telur 10 butir.

Haliana mengatakan, target pemerintah pada 2024 kemiskinan ekstrem maupun stunting tidak ada lagi di Kabupaten Wakatobi sehingga pihaknya betul-betul berupaya dan bekerja keras.

“Karena lokusnya di Desa Mola Utara sehingga kegiatan-kegiatan terpusat di sana, salah satunya adalah rumah penanggulangan stunting pesta (Rumah Pesta), yang baru-baru ini sempat dikunjungi oleh Iriana Jokowi,” ujar Haliana di Wangiwangi, Sabtu (6/8/2022).

“Harapan kita, masyarakat dapat memahami betul soal bagaimana stunting dan pencegahannya supaya tidak terjadi, karena berpengaruh pada produktifitas dan perkembangan otak anak,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan data yang telah dievaluasi dinas kesehatan (Dinkes), prevalensi stunting di Wakatobi telah berada pada posisi di bawah target nasional (14 persen tahun 2024). Tetapi dalam proses pelaksanaan aksi konveregensi stunting, masih menyisakan beberapa kendala.

Data menunjukkan faktor yang dominan menjadi penyebab anak stunting di Kabupaten Wakatobi adalah 81 persen tidak ASI eksklusif, 72 persen akibat kurangnya asupan makanan yang tidak memenuhi standar gizi, dan 54 persen berhubungan dengan pola asuh.

“Selain itu juga, masih dihadapkan pada hambatan teknis lainnya, antara lain tingkat partisipasi target sasaran di posyandu masih perlu untuk ditingkatkan, hanya berada pada kisaran 72 persen, dan ketersediaan data cakupan layanan berbasis desa/kelurahan,” paparnya.

BACA JUGA :  Di Forum Internasional, Haliana Minta Pendidikan Konservasi Dikembalikan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Wakatobi Laode Safihuddin mengungkapkan, bantuan sembako itu bagian dari kegiatan Dapur Sehat (Dahsat) atasi stunting di kampung Keluarga Berencana (KB) gotong royong bebas stunting, desa pilot project, gerak PKK, tanggap tangguh gagah bencana peduli stunting di Desa Mola Utara.

“Bantuan ini kami peruntukan untuk keluarga-keluarga yang berisiko atau berpotensi stunting, yakni keluarga yang baru menikah, keluarga yang sementara menyusui, keluarga yang punya anak-anak di bawah usia dua tahun (naduta), serta keluarga yang punya balita,” ungkapnya. (b)

 


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini