ZONASULTRA.ID – Kabupaten Buton Tengah yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan kabupaten ketiga yang mengikuti rangkaian proses uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) pada tahun 2023 ini. Memiliki julukan Negeri Seribu Gua, Kabupaten Buton Tengah tak hanya menyimpan keindahan alam yang mempesona, tetapi juga memiliki potensi ekonomi kreatif yang layak untuk dikembangkan.
“Hampir seperempat APBD dialokasikan untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berbasis pada sektor koperasi dengan trigger dari sektor maritim,” ungkap Pj. Bupati Buton Tengah, Muhammad Yusup dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik PMK3I Kabupaten Buton Tengah, Senin (17/4/2023).
Dia menambahkan dari hasil penelitian geopark UGM, di dunia ini hanya ada tiga lokasi yang memiliki keunikan gua bawah laut, yaitu di Florida, Mexico dan Buton Tengah.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menyatakan bahwa Kabupaten Buton Tengah memiliki potensi ekraf untuk menunjang potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Selain itu di Buton Tengah juga memiliki festival event budaya yang sarat dengan kearifan lokal dan tersebar di seluruh kecamatan, salah satunya adalah Festival Kande-kandea yang berhasil masuk ke dalam Karisma Event Nasional (KEN) 2023.
Pelaksanaan kegiatan PMK3I ini untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Buton Tengah secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik.
“Kabupaten Buton Tengah dengan inisiasi dan dorongan luar biasa dari seluruh pihak, terus berkoordinasi dengan kami sehingga rangkaian proses Uji Petik PMK3I sejak tanggal 14 hingga 17 April dapat dilaksanakan dengan lancar” ujar Hariyanto.
Dengan semangat kolaborasi, aktor akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah daerah, dan media (ABCGM) yang hadir pada kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Uji Petik PMK3I pada hari Minggu (16/4/2023) telah bersepakat bahwa subsektor kriya, dengan kekhususan kriya tenun, merupakan subsektor unggulan Kabupaten Buton Tengah yang akan menghela subsektor kuliner dan kriya.
Melalui proses uji petik ini, Kemenparekraf/Baparekraf bersama dengan Tim penilai program Pengembangan KaTa Kreatif, melakukan kunjungan dan wawancara terhadap pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kriya, fesyen, dan kuliner yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Diketahui bahwa kriya tenun di Buton Tengah berbasis kepada tradisi dan daya kreativitas masyarakat lokal melalui pemanfaatan warisan budaya lokal yang turun temurun sejak abad XII.
Jumlah penenun di Kecamatan Mawasangka Tengah merupakan basis penenun Buton terbanyak di Buton Tengah, di mana ada 10 desa dan 1 kelurahan yang kesemuanya memiliki pengrajin tenun. Tenun Buton Tengah bahkan telah dipamerkan di tingkat internasional pada pergelaran New York Indonesia Fashion Week 2023.
Selain memiliki keunggulan subsektor kriya, kabupaten yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Buton pada tahun 2014 ini juga merupakan penghasil kacang mete yang berasal dari tanaman jambu monyet atau jambu mete. Bibit jambu mete dibawa oleh misionaris pada tahun 1967 ke Desa Lakopera dan Desa Lolibu hingga menyebar ke daerah lainnya, seperti di Kecamatan Lakudo dan Kecamatan Bantea.
Rangkaian proses uji petik PMK3I ditutup dengan penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik PMK3I yang berisi komitmen pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten Buton Tengah. Beberapa poin komitmen yang disepakati antara lain menyusun regulasi terkait ekonomi kreatif, membentuk Komite Ekonomi Kreatif dan menginisiasi Rumah Produksi Bersama. Berita acara ditandatangani oleh Bupati Buton Tengah dan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf bersama seluruh perwakilan ABCGM Buton Tengah.
Dengan ditandatanganinya berita acara tersebut, Kabupaten Buton Tengah menjadi kabupaten ke-75 yang melaksanakan uji petik PMK3I tahun 2023 serta secara resmi telah menjadi bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia. Sebagai kabupaten ke-75 yang melaksanakan uji petik PMK3I, Buton Tengah memiiliki peluang untuk dapat berjejaring dengan kabupaten/kota lain di Indonesia dan bahkan terbuka peluang untuk untuk mengajukan diri menjadi anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bawah pendampingan dari Kemenparekraf/Baparekraf. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma