ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bonus bagi atlet Kota Kendari yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII hingga saat ini belum jelas. Beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) pun mempertanyakan kejelasan bonus tersebut.
Ketua Pengcab Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Kendari Azaeinaluddin mengatakan, Porprov XIII sudah selesai tiga bulan lalu. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan kapan bonus akan diserahkan.
Menurut pria berkumis tebal ini, ketidakjelasan bonus atlet sudah kali kedua terjadi. Sebelumnya pada Porprov XII di Kabupaten Buton Utara, saat itu pembayaran bonus juga terkatung-katung
“Kami seluruh cabang olahraga tentu sudah memberikan yang terbaik bagi Kota Kendari. Terbukti kami bisa mengantarkan Kota Kendari menjadi juara umum,” kata Azaeinaluddin di lapangan Benubenua Kendari, Rabu (13/3/2019).
(Baca Juga : Soal Bonus Porprov, Plt Wali Kota Minta Atlet Kendari Bersabar)
Ketua Pengcab PABBSI Kota Kendari Asman menambahkan, tak hanya soal waktu pemberian bonus, besaran bonus yang akan diberikan pun belum jelas.
Pihaknya meminta KONI bersama Wali Kota Kendari duduk bersama untuk memberikan kejelasan besaran bonus dan kapan akan diserahkan.
“Info yang kami dengar bahwa bonus emas Rp15 juta, tetapi ini sebatas info belum ada pemberitahuan resmi dari wali kota maupun Ketua KONI Kendari,” terangnya.
Pelatih tim softball Kota Kendari Sofyan Mail mengatakan, jika Pemerintah Kota Kendari ingin mendapatkan kepercayaan dari para atlet, maka harus bisa memberikan kejelasan terkait bonus Porprov XIII ini.
Kondisi ini, kata Sofyan, akan sangat berpengaruh dengan tingkat kepercayaan atlet kepada pemerintah kota ke depannya.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, bonus atlet ini akan dianggarkan pada APBD-P 2019.
“Kami dari pemerintah tentu sangat mengapresiasi semua atlet yang sudah memberikan yang terbaik bagi daerah. Jadi saat ini kami minta atlet untuk bersabar di APBD perubahan akan kami anggarkan,” tukasnya. (b)
Kontributor: M Rasman Saputra
Editor: Jumriati