Calon Wawali Kendari Bertambah, PKB Usulkan La Pedato

478
La Pedato yang saat ini masih terdaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari
La Pedato

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bursa calon Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah, setelah sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan Siska Karina dan Al Habsyi Tombili, kini giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan La Pedato berpasangan dengan Rahman Tawulo sebagai salah satu calon pendamping Sulkarian Kadir.

La Pedato yang saat ini masih terdaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari mengatakan, pengusulan dirinya itu untuk melengkapi syarat pengusulan calon Wawali Kendari.

“Kan dua yang diajukan, karena usulan calon wakil wali kota tidak bisa tunggal. Dari partai harus dua,” ujar La Pedato kepada awak ZONASULTRA.COM, Senin (7/1/2019).

BACA JUGA :  Ikatan Ahli Kesehatan Ajak Berbagai Pihak Eliminasi HIV-AIDS di Sultra

Walau begitu, pria kelahiran Raha 31 Desember 1950 ini tidak berharap banyak untuk merebut kursi posisi orang nomor dua di Kota Lulo ini.
Dia lebih menggantungkan pada nasib saja.

“Sekalipun tidak siap, jika dikehendaki maka dia harus menyiapkan diri, tapi saya di sini hanya sebagai pelengkap syarat,” tambahnya

(Baca Juga : Sosok Al Habsi Tombili, Usulan Calon Wawali Kendari)

La Pedato bergabung dalam keanggotaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah enam tahun lalu, setelah pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Muna pada 2012 lalu.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Mantan staf ahli Bidang Keuangan di Pemerintah Daerah (Pemda) Muna merupakan Pengganti Antar Waktu (PAW) di DPRD Kota Kendari, menggantikan Gunartin yang mengundurkan diri dari PKB.

Sementara itu, Ketua DPD PKB Sultra Rahman Tawulo yang juga ikut dalam daftar calon itu memilih tidak berkomentar banyak. Dia hanya menjawab diplomatis, bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi dan bukan kerajaan.

“Kan kalau tidak ada tandingan, itu bisa jadi tanda tanya. Demokrasi itu kan harus memilih, bukan penunjukan langsung,” ujar Rahman. (B)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini