ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam debat publik calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) tahap dua, calon wakil gubernur nomor urut 2 Hugua tampil sendiri. Sebagaimana kita ketahui jika pasangannya Asrun sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski begitu, Hugua tetap percaya diri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator. Seperti saat menjawab pertanyaan mengenai penyelamatan anak jalanan dan penyandang disabilitas.
Hugua dengan percaya diri menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, upaya yang paling utama yang akan dilakukannya adalah sektor pendidikan.
“Tentunya semua harus bersekolah tidak terkecuali penyandang disabilitas. Kita harus siapkan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk mereka,” kata Hugua dalam debat yang berlangsung di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra, Minggu (6/5/2018) malam.
Langkah selanjutnya menurut Hugua adalah pelatihan keterampilan yang secara berkala wajib didapatkan oleh penyandang disabilitas. Hal ini untuk menunjang mereka dalam pekerjaannya kelak ataupun dalam membuka lapangan kerja.
Selain itu, dalam upaya penyelamatan anak jalanan di Sultra, konsep yang ditawarkan oleh Hugua tidak jauh beda dengan konsep penyelamatan penyandang disabilitas. Upaya penyelamatan anak jalanan juga akan ditempuh melalui jalur pendidikan.
“Intinya mereka harus bersekolah. Semua harus bersekolah sehingga tidak ada lagi putus sekolah. Ini adalah tanggung jawab kita semua agar generasi kita bisa tetap mengenyam pendidikan,” kata Hugua dalam pemaparan konsepnya secara singkat dalam debat.
Untuk diketahui, setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh pemandu acara dijawab oleh masing-masing pasangan calon dalam waktu 1 menit 30 detik. Debat berlangsung selama dua jam terhitung dari pukul 20.00 Wita hingga 22.00 Wita. (B)