ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2015, Kepolisian Resort (Polres) Konawe Selatan (Konsel) tidak hanya fokus pada arus lalu lintas saja, lokasi-lokasi seperti tempat wisata, pasar dan pelabuhan tradisional juga menjadi sasaran pengamanan dengan mendirikan pos pengamanan.
Kapolres Konsel AKBP Hendrik Widyana mengatakan, seperti diamanatkan oleh Kapolri, Jendral Pol Badrodin Haiti agar kepolisian tidak hanya fokus pada arus lalu lintas semata, namun juga harus menjaga daerah rawan kriminalitas serta kecelakaan. Salah satunya adalah tempat wisata yang biasanya banyak dikunjungi masyarakat saat libur Lebaran.
Di wilayah Konsel terdapat beberapa lokasi wisata favorit masyarakat seperti wisata laut Tinanggea dan Pantai Torobulu, air terjun Moramo dan permandian air panas Lainea. Di lokasi-lokasi tersebut, kata Hendrik akan dibuatkan pos pengamanan. Pihaknya juga menyiapkan tim SAR terlatih untuk mengamankan wilayah itu.
Disamping tempat wisata, lanjut Hendrik, pihaknya juga akan melakukan pengamanan di lokasi pasar yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat setempat seperti di pasar Andoolo Utama, Tinanggea, Pamandati, Punggaluku, Palangga dan Mowila.
“Pasar yang ada ini sifatnya insedentil karena pasarnya hanya mingguan sehingga saya wajibkan personil harus ada yang menjangkau area pasar guna meminimalisir kejahatan yang terjadi,” katanya kepada Zonasulra.com, Kamis (9/7/2015).
Dia menambahkan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, pihaknya akan terus menggelar patroli guna melakukan pemantauan dan pengamanan di wilayah tersebut dengan jumlah personil minimal dua orang.
“Ini namanya pos catur sebagai pos imbangan, jadi disamping mengatur arus lalulintas juga bisa berperan menekan angka kriminalitas. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai sarana apabila terjadi sesuatu hal yang sifatnya lebih intens atau lebih tinggi kapasitas ancamannya sehingga bisa menjadi sarana kontak kita ketingkat pusat yakni Polsek atau Polres,” terang Hendrik.
Untuk pelabuhan tradisional, katanya, yang terus dipantau adalah pelabuhan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono. Pasalnya, masyarakat disekitar tempat itu banyak yang telah memfungsikan pelabuhan tersebut untuk melakukan penyeberangan di Kabupaten Buton Utara dan juga Kabupaten Muna.
“Pelabuhan yang kita atensi juga yakni pelabuhan penyeberangan resmi ialah Pelabuhan Torobulu. Namun untuk pelabuhan tradisonal Langgapulu yang berada di Kecamtan Kolono juga kita pantau karena meskipun sifatnya tradisional tetapi sudah difungsikan oleh masyarakat sebagai jalur transportasi,” tutupnya.