ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Keberadaan anjing liar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang membawa virus rabies semakin hari kian meningkat. Fenomena ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena dianggap mengancam ketenangan mereka.
Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe melalui Dinas Penternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) diminta kembali mengoptimalkan pemusnahan anjing liar, untuk mencegah rabies.
Kepala Dinas (Kadis) Penternakan dan Kesehatan hewan (Nakeswan) Kabupaten Konawe Jumrin mengatakan, pihaknya tengah genjar melakukan pemusnahan anjing liar di sejumlah kelurahan dan desa di daerah itu.
Namun sebelum hal ini dilakukan, pihaknya terlebih dahulu mempelajari situasi dan kondisinya. Karena pemusnahan dilakukan hanya pada waktu tertentu saja, yakni pada musim hujan atau pada bulan purnama. Dimana saat itu merupakan musim kawin para anjing liar yang akan keluar pada tempat persembunyiannya.
“Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tiap tahun, dan sebelumnya kita juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik anjing, baik melalui lisan maupun tulisan,” jelasnya, Rabu (1/2/2018)
Dia berharap agar masyarakat yang memiliki hewan peliharaan untuk senantiasa mengawasinya. Jika anjingnya belum diberikan vaksin, maka secepatnya dilakukan vaksinasi.
Jumrin juga menghimbau masyarakat untuk ikut mewaspadai anjing liar, jangan sampai tergigit anjing gila. Kondisi anjing gila dapat dikenali dengan ciri-ciri ekor melengkung ke bawah, dan air liur sering menetes. Namun terkadang anjing bisa menjadi liar juga jika diganggu, seperti induknya marah kalau anaknya diganggu
“Khusus untuk peracunan anjing, kami berharap kepada masyarakat yang membutuhkan peracunan agar berkoordinasi dengan pemerintah Desa dan Kelurahan dengan cara bersurat ke Disnakeswan, sehingga dengan cepat dilakukan koordinasi dengan dokter hewan untuk melakukan peracunan,” tandasnya. (B)
Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Abdul Saban