ZONASULTRA.COM,KENDARI- Demo yang berujung ricuh di kawasan tambang PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Morosi, Konawe Senin (5/4/2021) kemarin menciptakan cerita sendiri bagi para pedagang yang beraktivitas di wilayah tersebut.
Salah satu pedagang Andi yang berjualan tidak jauh dari PT VDNI terpaksa tidak membuka lapaknya karena takut dengan aksi demonstrasi yang berujung ricuh itu.
“Pas ribut-ribut tadi saya dan beberapa teman harus tutup kios. Terpaksa tidak jualan dulu. Dan berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali,” ungkapnya.
Dirinya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dan aparat kemanan bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat sekitar, karena dengan adanya aksi yang terjadi Senin (5/4/21) kemarin sangat merugikan masyarakat khususnya para pedagang kecil.
Kemudian, Warga Desa Purui, Kecamatan Morosi Murdin Warga Desa Purui yang menjual sembako di dekat Pabrik PT VDNI, meminta kebesaran hati para pendemo yang akan melakukan aksi, agar tidak menimbulkan keributan sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Kalau Demo baru ribut terus, kita ini pedagang mau makan apa. Kami bergantungkan hidup dijualan kami ini, kalau ada keributan akibat Demo mau tidak mau pasti kita akan tutup kios. Kalau kita tutup kios otomatis penghasilan kita tidak ada, keluarga kami mau makan apa?,” ujarnya.
Salah satu pedagang Nasi Kuning yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan, hari ia dapat menjual hingga puluhan bungkus, tapi saat demo kemarin ia hanya bisa menjual lima bukgkus saja.
Salah satu pegawai PT VDNI Syaiful kepada zonasultra menjelaskan bahwa, hari ini Selasa (6/4/2021) kondisi sudah kembali normal. Para pedagang sekitar kawasan pabrik sudah berjualan kembali.
“Sudah normal kembali, dan penjual sudah berjualan kembali. Memang kalau ricuh pasti banyak yang tutup kios. Karena mereka takut,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.