Cerita Tim Medis UHO Sulitnya Akses ke Lokasi Banjir

157
Cerita Tim Medis UHO Sulitnya Akses ke Lokasi Banjir
TIM MEDIS UHO - Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari telah mengirimkan tim medis dari Fakultas Kedokteran (FK) untuk menjadi relawan di lokasi terdampak banjir, di Kabupaten Konawe Utara (Konut). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari telah mengirimkan tim medis dari Fakultas Kedokteran (FK) untuk menjadi relawan di lokasi terdampak banjir, di Kabupaten Konawe Utara (Konut). Tim medis sendiri dikirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada Senin (10/6/2019), dan tim gelombang kedua tiba di Konut pada Jumat (14/6/2019).

Tidak sedikit tantangan yang harus mereka hadapi untuk bisa memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada korban banjir, salah satunya akses jalanan untuk bisa sampai ke titik banjir yang tak mudah dilewati, serta kondisi lokasi yang berlumpur. Beberapa jalan utama penghubung kabupaten diketahui putus akibat diterjang arus banjir.

Cerita Tim Medis UHO Sulitnya Akses ke Lokasi Banjir

Koordinator Tim Medis UHO, dr Ashaeryanto menyampaikan tim medis UHO terdiri dari dosen, alumni serta mahasiswa-mahasiswa di Fakultas Kedokteran.

“Setelah berkordinasi, tim medis UHO kemudian melaksanakan tugasnya dibagi dalam 2 tim. 1 tim medis UHO disiapkan bersama BNPB untuk masuk di daerah yang terisolir yaitu desa Oheo dan desa Todoloyo, Sedangkan untuk tim lainnya, melakukan pengobatan di puskesmas Andowia, desa Longeo utama, desa Longeo, dan desa Amorome.” ungkap Ashaeryanto melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/6/2019).

Baca Juga : UHO Salurkan 1000 Paket Logistik Untuk Korban Banjir

Untuk kedua daerah terisolir itu, Ashaeryanto bersama tim medis lainnya telah berangkat menggunakan Helikopter bersama BNPB, pada Jumat (14/6/2019) kemarin. Namun, cuaca buruk menyebabkan keberangkatan menggunakan jalur udara sempat tertunda.

“Kesulitan tentunya ada pada saat menjalankan tugas. Misalnya medan yang berat, lumpur yang dalam menjadi tantangan tersendri, cuaca yang buruk yang sebelumnya kita dijadwalkan untuk menuju desa terisolir kemudian di tunda penerbangannya,” tutur Tanto.

Cerita Tim Medis UHO Sulitnya Akses ke Lokasi Banjir

Setelah sempat tertunda, lanjut Tanto, ia bersama tim akhirnya memutuskan melalui jalur darat dengan menumpang mobil warga sekitar. Ketika melewati jembatan yang putus akibat terjangan banjir, ia bersama tim pun harus berjalan kaki. Baru setelah melewati jembatan yang terputus, ia dan timnya kembali menumpang mobil milik warga untuk sampai ke lokasi tujuan.

Sejauh ini, ujarnya, penyakit yang banyak diderita warga korban banjir adalah penyakit kulit, gangguan pencernaan, penyakit infeksi pada anak dan penyakit mata. “Alhamdulillah sejauh ini tim dapat melakukan penanganan dengan baik berkolaborasi dengan tim medis lainnya,” ujar Tanto.

Baca Juga : Mahasiswa UHO Korban Banjir Siapkan Ini untuk Dapat Dispensasi

Untuk diketahui, keberangkatan tim gelombang kedua tiba di Konut pada Jumat (14/6/2019) pagi lalu, bersamaan dengan membawa bantuan donasi dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) UHO dan civitas akademika UHO berupa sarung sebanyak 200 lembar, tikar sebanyak 300 buah, paket kebutuhan laki-laki, wanita dan anak anak masing-masing 100 paket, air mineral 50 dos, hand sanitizer 100 buah. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Konut dan Dandim Kendari di Rujab Bupati yang sekaligus dijadikan sebagai Posko Utama Penanganan Banjir Konut. (a)

 


Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini