CSR Antam UBPN Sultra Fokus ke Peningkatan Mutu Sekolah

CSR Antam UBPN Sultra Fokus ke Peningkatan Mutu Sekolah
ANTAM - PT antam UBPN Sultra menggelar pelatihan SDP bagi guru. SMP dan sekolah sederajat di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka. Kegiatan dilaksanakan di pondok Huko-huko mulai tanggal 29 Novermber hingga 2 Desember 2017. (Foto : Istimewa)

CSR Antam UBPN Sultra Fokus ke Peningkatan Mutu Sekolah ANTAM – PT antam UBPN Sultra menggelar pelatihan SDP bagi guru. SMP dan sekolah sederajat di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka. Kegiatan dilaksanakan di pondok Huko-huko mulai tanggal 29 Novermber hingga 2 Desember 2017. (Foto : Istimewa)

 

ZONASULTRA. COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berkomitmen bersinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah melalui School Development Program (SDP) yang disalurkan oleh dana Community Social Responsibility (CSR).

SDP mulai digagas Antam sejak tahun 2016 lalu yang menyasar peningkatan mutu pendidikan di jenjang Sekolah Dasar (SD). Program itu kembali dilanjutkan dengan menyasar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat se kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka.

Manager CSR antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menjelaskan, SDP adalah program unggulan CSR yang secara berkelanjutan. Di tahun 2017, telah dilakukan beberapa kali kegiatan pelatihan peningkatan mutu sekolah. Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 tahun dengan menyajikan berbagai materi yang dibutuhkan sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.

Beberapa kegiatan pelatihan yang dilaksanakan itu di antaranya pelatihan tentang manajemen konflik, dimana outputnya diharapkan ada pemahaman yang sama mengenai bagaimana menghadapi konflik dan cara mengatasi konflik, yang disinkronkan dengan praktik problem solving berdasarkan studi kasus dan diskusi.

Kemudian dilakukan juga pelatihan Perangkat-Perangkat Pembelajaran, dengan output keterampilan membuat dan merancang silabus pembelajaran berdasarkan kurikulum 13 yang sudah disiapkan oleh Depdiknas. Peserta mendetailkan Kompetensi dasar yang sudah tersedia ke dalam indikator hasil belajar sesuai degan kreatifitas masing masing guru.

“Ada juga materi Program Tahunan dan Program Semester, yaitu outputnya dari silabus yang ada peserta menyusun Program Tahunan dan Program semester. Dari program semester didetailkan dalam program pekanan dengan mencantumkan alokasi waktu yang diperlukan,” kata Rusdan melalui siaran persnya, Jum’at (1/12/2017)

Selain itu, dalam pelatihan ini diberikan juga materi tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ouputnya adalah adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya masing masing.

Serta diberikan juga materi Monitoring dan Evaluasi. Dimana tim pendamping akan melakukan monitoring dan evaluasi kepada pimpinan sekolah dan perwakilan guru terkait implementasi kegiatan pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mendapatkan informasi sebanyak banyaknya dan mengetahui apa saja yang sudah dilaksanakan dan belum dilaksanakan dari pelatihan yang telah dilakukan. Selanjutnya menentukan tindak lanjut yang diperlukan.

“Pelatihan itu dilaksanakan pada tanggal 29 November hingga 2 Desember di pondok Huko-huko. Selama kegiatan berlangsung, para peserta cukup antusias untuk menerima transfer knowledge guna peningkatan mutu sekolahnya. Kami berharap para peserta bisa fokus dalam proses pembelajaran sehingga bisa diterapkan dengan baik di sekolahnya masing-masing,” kata Rusdan. (*)

 

Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini