Curah Hujan Cukup Tinggi, Sejumlah Kabupaten di Sultra Siaga Darurat Bencana

117
Kepala BNPB Boy Ihwansyah
Boy Ihwansyah

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Intensitas curah hujan cukup tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari terakhir ini mengakibatkan beberapa wilayah di daerah itu siaga darurat bencana.

Hal itu diutarakan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sultra Boy Ihwansyah saat ditemui di lokasi pengungsian korban banjir Sungai Wanggu, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Senin (25/6/2018).

Boy menjelaskan ketika pihaknya ingin meminjam peralatan yang tidak terpakai dari kabupaten lain untuk membantu kabupaten terdekat yang tertimpa bencana, ia mendapatkan laporan jika kabupaten tersebut juga dalam keadaan siaga darurat bencana.

(Baca Juga : Korban Banjir Wanggu Luka Ringan dan Mulai Menderita Gatal-Gatal)

“Seperti Konawe, di sana terkena hujan yang intensitasnya tinggi. Namun belum banjir, tetapi mereka tidak bisa bergerak karena dalam keadaan siaga darurat bencana,” jelasnya.

Sementara Kota Kendari saat ini telah dinyatakan tanggap bencana. Sebab sudah terdapat korban yang mengungsi ke tenda darurat yang disediakan.

Selain Kota Kendari, wilayah di Sultra yang juga terkena dampak banjir yaitu Buton Utara (Butur) dan Konawe Selatan (Konsel). Sedangkan Konawe Utara sudah sejak sebulan yang lalu terjadi banjir.

(Baca Juga : Hujan Deras, 11 Kecamatan di Kendari Dikepung Banjir)

Boy menyebutkan untuk tanah longsor, dirinya belum menerima laporan. Akan tetapi, pihaknya tetap mewaspadai beberapa daerah-daerah yang rawan longsor, seperti di Taman Hutan Raya (Tahura) Nipa-Nipa, Kendari.

“Berdasarkan pengalaman kita yang lalu, Tahura Nipanipa itu rawan longsor,” tambahnya.

Pihaknya pun sudah mengmbau masyarakat melalui BPBD Kota Kendari agar lebih berhati-hati. Selain itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Sebenarnya seperti masyarakat Wanggu, bukan menyalahkan. Tapi sudah resiko tinggal di bantaran sungai. Mereka sendiri sudah tahu dan sadar,” tuturnya.

Kendati demikian, ia tidak mengetahui pasti apa alasan masyarakat tidak mau mencari lokasi yang lebih aman dan meninggalkan rumahnya. (B)

 


Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini