Anggota Komisi III DPRD Kolaka Muhammad Adjib Madjid mengatakan sepengatahuan dirinya, proyek tersebut memang tidak penah dibahas dalam rapat RAPBD Kabupaten Kolaka. Ia menduga ada unsur kesengajaan
Anggota Komisi III DPRD Kolaka Muhammad Adjib Madjid mengatakan sepengatahuan dirinya, proyek tersebut memang tidak penah dibahas dalam rapat RAPBD Kabupaten Kolaka. Ia menduga ada unsur kesengajaan Dinkes Kolaka memasukkan usulan proyek itu setelah APBD Kolaka tahun 2015 ditetapkan oleh DPRD.
“Proyek itu tidak penah dibahas dalam RAPBD Kolaka. Saya ini mantan anggota DPRD periode lalu, jadi kita tau semua usulan anggaran pembangunan Pemda. Tapi, waktu rapat pembahasan APBD, dana proyek itu tidak ada,” kata Adjib Madjid di ruangan wakil ketua DPRD Kolaka, Selasa (14/04/2015).
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota komisi III DPRD Kolaka lainnya, Hasbi Mustafa. Menurutnya, proyek penelitian itu memang proyek siluman karena tidak pernah ada di RAPBD, tapi muncul dalam penjabaran RKA Dinkes Kolaka.
“Saya masih simpan dokumen Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kadis Dinkes Kolaka. Dalam rapat itu, Kadis Dinkes mengaku tidak tau perihal munculnya anggaran proyek siluman itu dalam pagu anggarannya,” kata Hasbi. (**Saban)
