ZONASULTRA.COM, KENDARI – Debat publik kandidat calon gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahap dua telah selesai dilaksanakan di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra, Minggu (6/5/2018) malam.
Debat kandidat berjalan dengan lancar. Hanya saja, beberapa kali para kandidat meminta penanya untuk mengulang pertanyaan yang diajukan karena masalah sound system. Pantauan zonasultra.id, suara yang keluar dari pengeras suara memang menggema.
Debat kali ini mengusung empat tema besar yakni perekonomian, kependudukan, penataan kawasan, serta penegakan hukum.
Empat tema besar itu masing masing mempunyai sub tema. Untuk perekonomian, sub temanya pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, kesenjangan sosial, tenaga kerja dan kemiskinan.
Untuk kependudukan, sub tema yang diangkat yakni keluarga berencana, pemberantasan narkoba, disabilitas, perlindungan anak, dan peranan perempuan.
Selanjutnya pada tema penataan kawasan membahas masalah pelaksanaan tata ruang wilayah, lingkungan hidup, serta daerah pemukiman.
Yang terakhir pada tema penegakan hukum, turunan temanya adalah pemberantasan korupsi, dan keamanan lingkungan.
Dalam peningkatan ekonomi masyarakat, masing masing paslon memaparkan secara singkat konsep yang berbeda. Paslon nomor urut 1 Alimazi-Lukman Abunawas menganggap perbaikan dan pembangunan infrastruktur adalah pondasi untuk membangun ekonomi masyarakat.
“Banyak yang bisa kita lakukan, yang utama adalah membangun infrastruktur karena kalau infrastruktur bagus, semua akan ikut bagus,” kata Alimazi saat menjawab pertanyaan mengenai pembangunan ekonomi Sultra.
Sementara calon wakil gubernur nomor 2 Hugua menganggap pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta sumber daya alam (SDA) menjadi faktor utama pembangun arus ekonomi.
Salah satu contoh yang diberikan oleh Hugua adalah peluang pendidikan bagi semua kalangan tidak terkecuali penyandang disabilitas dan anak jalanan.
“Untuk pengembangan dumber daya manusia semua harus punya akses untuk mengenyam pendidikan. Termasuk penyandang disabilitas harus disediakan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memang layak,” kata Hugua.
Sementara pasangan nomor urut 3 Rusda Mahmud dan Sjafei Kahar hampir sama dengan Hugua. Hanya saja, Rusda lebih fokus dalam pengembangan SDM.
Menurutnya, SDM yang baik akan mampu mengelola SDA yang baik pula. Melalui penguatan di dua sektor itu, akan memajukan pertumbuhan ekonomi secara pesat.
“Kita bisa bikin pelatihan untuk meningkatkan skill masyarakat kita. Bukan hanya skill, juga moral. Kalau itu bagus, maka mereka tidak akan sulit mencari kerja bahkan membuka lapangan kerja,” kata Rusda Mahmud.
Debat cagub dan cawagub Sultra berlangsung selama dua jam. Dimulai pukul 20.00 Wita dan berakhir pada 22.00 Wita. (B)