ZONASULTRA.COM, KENDARI – Demonstrasi seribu lebih mahasiswa di Markas Polda (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kantor Gubernur kemarin (Senin, 11/3/2019) berlangsung anarkis dan mengakibatkan sejumlah korban luka serta beberapa fasilitas umum dan kendaraan juga turut rusak.
Kasubbid Penmas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi mengatakan ada 9 personel Polri terluka. Dari 9 orang itu, ada 8 personel rawat jalan dan 1 personel bernama Aipda Muhajir dari Polsek Ranomeeto dalam perawatan observasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
(Berita Terkait : Buntut Demonstrasi Mahasiswa UHO, 17 Orang Jadi Korban)
Agus menyebut 5 orang di antara polisi yang terluka itu (rawat jalan) yakni Kompol Agung Basuki (Koorspri Kapolda) luka pada kepala kanan terkena lemparan batu, Bripka Musriani (Propram Polres Kendari) luka robek pipi kiri.
“Bripka Marten (Brimobda Sultra) luka di pipi kanan, Bharada Rahim (Brimobda Sultra) terkena lemparan batu di kaki, dan Bripda Rizal (Brimobda Sultra) luka pada jari tangan,” ujar Agus melalui pers rilis, Selasa (12/3/2019).
Dalam catatan kepolisian, kendaraan yang rusak yakni satu unit truk satpol PP Provinsi Sultra plat merah bernomor polisi DT 9095 AP, satu unit mobil wartawan TV One, satu unit mobil milik Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kerusakan pada kendaraan itu yakni hancur pada bagian kaca dan lampu mobil karena terkena lemparan batu dan pukulan kayu.
(Berita Terkait : Cari Satpol PP, Demonstran “Hujani” Batu Kantor Gubernur Sultra)
Lalu, fasilitas umum yang juga dirusak adalah Halte bus BRT Telako-lako yang ada di persimpangan jalan Haluoleo, kacanya dilempari batu. Selain itu, pagar besi taman kantor gubernur ada yang rusak, hingga rambu lalu lintas di Pertigaan Kampus Baru Uho juga turut dirusak massa.
Dalam aksi anarkis itu diperkirakan ada 17 orang menjadi korban luka yakni dari kepolisian, mahasiswa, dan masyarakat. Sebanyak 6 mahasiswa dan 2 warga terluka, namun belum ada perkembangan terkait kondisi mereka.
Untuk diketahui, lebih dari seribu mahasiswa yang berdemo itu tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO). Mereka berunjuk rasa di Mapolda Sultra dan Kantor Gubernur Sultra, Senin (11/3/2019) kemarin.
Aksi itu merupakan lanjutan aksi sebelumnya tentang penolakan tambang masuk di Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan. Aksi yang lalu dilakukan oleh warga Wawonii dan mahasiswa berakhir bentrok, pada Rabu (6/3/2019).
Ratusan massa yang ketika itu masuk ke halaman Kantor Gubernur Sultra, dipukul mundur oleh pihak Kepolisian dan Satpol PP. Sejumlah massa mendapat tindak penganiayaan dari Satpol PP. Masalah tambang dan tindak penganiayaan itulah yang menjadi pemicu demo lanjutan dari mahasiswa UHO.