ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pilkada (AMPP) berunjuk rasa di Sekretariat KPU Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/10/2016). AMPP mendesak transparansi hasil tes narkoba 7 daerah pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.
Sekitar 1 jam mahasiswa menggelar aksi namun tak bisa bertemu dengan Ketua KPU Sultra Hidayatullah sebab belum berada di kantor. Komisioner KPU Sultra Andi Sahibuddin yang menemui ditolak oleh mahasiswa.
Mahasiswa sempat masuk dalam gedung sekretariat dan menyisir ruangan komisioner KPU. Namun tetap tak dapat bertemu Ketua KPU Sultra. Akhirnya mahasiswa menumpahkan kekesalannya dengan menyegel pintu Sekretariat KPU Sultra. Selain itu, sejumlah kaca jendela dan dinding juga turut dicoreti dengan menggunakan piloks.
Koordinator aksi Muhamad Agus Safar mengatakan, semua pihak termasuk BNN dan KPU harus terbuka mengenai hasil tes narkoba. Apalagi sebelumnya ada 3 daerah yang dinyatakan bermasalah yakni Kendari, Bombana, dan Buton Selatan.
“Bermasalahnya 3 daerah itu menjadi perhatian publik. Sehingga tidak berlebih jika publik menginginkan hasil tes narkoba dibuka,” ujar Agus.
Agus menuding dari 3 daerah yang bermasalah tersebut ada calon kepala daerah (kada) yang berpotensi sebagai pengguna aktif narkoba. Jangan sampai masyarakat dibiarkan memilih calon kada pengguna narkoba.
Sebelumnya pada awal Oktober lalu, Ketua KPU Sultra sudah menyampaikan bahwa calon kada 7 daerah Pilkada 2017 di Sultra semuanya negatif narkoba. Sehingga tidak perlu lagi dipertanyakan karena sudah jelas hasilnya negatif. (A)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati