ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masyarakat Desa Pondoa, Kecamatan Landeawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya bisa menikmati listrik yang dialiri melalui pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sistem penerangan itu diprogramkan Pemda Konut bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tirta Oase Sultra.
Duet ini telah membebaskan desa terpencil di wilayah trans itu dari kegelapan selama 20 tahun lamanya. Desa Pondoa sendiri dihuni 47 kepala keluarga (KK). Sejak masih berada di kabupaten induk, Konawe hingga Konut mekar pada 2007 lalu, baru tahun ini warga desa yang bekerja sebagai petani kebun itu bisa menikmati listrik.
Untuk penerangan di malam hari, warga di desa ini menggunakan lampu pelita yang dirakit dari kaleng-kaleng kecil berisikan minyak tanah, ada juga yang memakai lilin dan lampu petromak.
“Sebelumnya kami sangat kesulitan masalah listrik. Terlebih di malam hari aktivitas tak bisa berjalan baik, mana desa kami berada di ujung perbatasan Konawe Utara dan kategori sangat terpencil. Tapi alhamdulillah kini desa kami bisa dialiri listrik,” ungkap Juharsi, Kepala Desa (Kades) Pondoa dengan wajah gembira.
Diungkapkan, insiatif program PLTMH muncul saat Pemda Konut menggelar program Jumat barokah di desa itu. Bupati Konut Ruksamin yang melihat kondisi desa itu merasa prihatin dan segera bertindak untuk mengaliri listrik di desa yang dipimpinnya tersebut.
“Pemerintah kabupaten sangat bereperan besar membantu melalui dana sharing, sehingga semua bisa terealisasikan dan terbangun mulai dari pengadaan PLTMH dan instalasinya. Dananya yang dipakai sebesar Rp700 juta lebih,” tambah Juharsi.
Duet pemerintahan Ruksamin-Raup yang dianggap peduli rakyat mendapat apresiasi besar dari warga setempat.
“Warga Desa Pondoa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Konut karena membantu kami memperjuangkan desa kami dari krisis listrik,” kata Herman, warga desa setempat.
Perasaan senang juga diutarakan oleh Irwan, warga Desa Pondoa lainnya. Di era Ruksamin, infrastruktur jalan sepanjang 25 kilometer dan listrik kini telah dinikmati warga desa setempat.
Tiga Kecamatan Segera Teraliri Listrik
Bupati Konut Ruksamin mengucapkan syukur atas nasar yang telah terwujud. Menurutnya, kesuksesan program yang dijalankan tak lepas dari peran kekompakan berbagai pihak, mulai masyarakat sampai pemerintah terkait. Acungan jempol pun diberikan kepada LSM Tirta Oase yang turut hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat.
Mantan Ketua DPRD Konut ini menuturkan, tahun ini ada 3 kecamatan yakni Langkikima, Landawe dan Wiwirano segera teraliri listrik. Hal itu berdasarkan proposal permintan pemasangan listrik yang diajukan ke General Manager PLN wilayah Sulselrabar, Bob Saril telah diamini. Sebanyak 2.100 batang tiang listrik langsung diturunkan di Pelabuhan Syahbandar Molawe beberapa waktu lalu.
Untuk alat penerangannya,m, pihaknya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 3 MW sehingga dipastikan dapat memenuhi kuota permintaan masyarakat di 3 kecamatan.
Lepas dari penyampaian itu, dirinya berharap besar kepada warga Desa Pondoa agar menjaga dan merawat PLTMH tersebut. PLTHM menurutnya, merupakan aset desa untuk meningkatkan aktivitas warga menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
“PLTMH ini bertenaga 40.000 kilowatt dan 27 KVA. Untuk penerangan di 47 KK ini sudah sangat melebihi kapasitas,” kata Ruksamin usai meresmikan penggunaan PLTHM ini, Senin (26/2/2018). (B)