Diduga Akibat Tambang, 15 Rumah di Kolut Terendam Lumpur

Diduga Akibat Tambang, 15 Rumah di Kolut Terendam Lumpur
TERENDAM LUMPUR - Sebanyak 15 rumah di Desa Sulaho Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terendam lumpur saat terjadi banjir. (RUSMAN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,LASUSUA– Sebanyak 15 rumah di Desa Sulaho Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terendam lumpur saat terjadi banjir. Lumpur ini diduga berasal dari aktivitas pertambangan nikel.

Banjir terjadi setelah hujan lebat selama tiga jam yang menyebabkan meluapnya anak sungai. Akibatnya luapan banjir yang bercampur lumpur menerjang pemukiman di wilayah tersebut.

Kepala Desa (kades) Muh Nasir mengatakan awal banjir tersebut setelah adanya hujan dengan intensitas lebat selama tiga jam dimulai pukul 11.30 Wita sampai 03.00 dini hari sehingga menyebabkan bertambahnya debit air di sungai hingga meluber ke permukiman warga, akibatnya 15 rumah terendam air setinggi kurang lebih 30 sentimeter.

Kata dia, banjir yang menerjang areal perkebunan dan pemukiman tidak lepas dari aktivitas pertambangan nikel di Desa Sulaho yang masih beroperasi sampai saat ini.

“Ada sungai yang meluap dan ada juga yang jebol di bagian atas, banjirnya tidak lama tapi lumpur terbawa dari area pertambangan sampai masuk ke rumah warga,” kata Nasir, Kamis (31/12/2020).

Dikatakannya, meski air sudah surut namun masih tersisa endapan lumpur dari banjir tersebut dan merusak perabotan dan alat rumah tangga. Setelah bencana tersebut pihak Pemkab Kolut telah meninjau lokasi banjir. Pembersihan rumah masing-masing warga juga mulai dilakukan dibantu beberapa relawan.

“Kita khawatirkan jangan sampai ada banjir susulan karena ada perusahaan tambang yang masih beroperasi dan sangat berdekatan dengan pemukiman warga,” ujarnya.

Ia sangat mengharapkan adanya perhatian serius dari pihak terkait sebab masyarakat sudah sangat resah dengan kerusakan lingkungan yang membuat mereka jadi susah tidur di malam hari karena musibah tidak bisa diketahui dan kapan saja bisa terjadi.

“Kita berharap perusahaan tetap memperhatikan lingkungan sebelum melakukan aktivitas. Jangan sampai kerja tapi merusak lingkungan tidak memperhatikan kondisi masyarakat bagian bawa dan bisa berakibat fatal nanti,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kuliner (Apuk) Kolut Yunus merasa prihatin dengan kejadian tersebut sehingga ia dan beberapa pengurus lainnya berinisiatif menyalurkan makanan siap saji kepada warga yang terdampak musibah tersebut. Sebab dapur beberapa rumah masih belum bisa digunakan.

“Ini yang kita salurkan ala kadarnya pak, untuk saling membantu sesama kita yang terkena musibah, jumlahnya sesuai informasi dari kepala desa,” tandasnya. (B)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini