Diduga Terjadi Penimbunan BBM, Puluhan Sopir Angkot di Buton Mogok

Diduga Terjadi Penimbunan BBM, Puluhan Sopir Angkot di Buton Mogok
DISKUSI - Terlihat puluhan sopir angkot saat berdiskusi bersama Wakapolres Buton Arnold Van Bollow, di aula Polres Buton. (Nanang/ZONASULTRA.COM)

Diduga Terjadi Penimbunan BBM, Puluhan Sopir Angkot di Buton Mogok DISKUSI – Terlihat puluhan sopir angkot saat berdiskusi bersama Wakapolres Buton Arnold Van Bollow, di aula Polres Buton. (Nanang/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Puluhan sopir angkot umum (angkot) di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar mogok akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di wilayah itu.

Aksi spontanitas para sopir tersebut dilakukan setelah mengetahui penyebab kelangkaan BBM karena adanya dugaan penimbunan dari pihak SPBU Pasarwajo.

Salah seorang sopir angkot, Jasmin, mengungkapkan, premiun ini sangat sulit diperoleh padahal jumlah angkutan dan kendaraan tidak terlalu banyak.

“Kami datang ke sini agar tidak ada lagi penimbunan BBM dan dipastikan BBM premium harus tetap ada,”ucap Jasmin di aula kantor Polres Buton, Senin (25/9/2017).

Dikatakannya, aksi mogok dilakukan secara spontanitas bersama teman-teman sopir karena melihat kondisi SPBU Pasarwajo yang setiap hari harus mengantri panjang, bahkan sudah mengantri lama mereka tidak kebagian.

Hal senada juga dikatakan Suji, salah seorang sopir. Ia menuding, pihak SPBU Pasarwajo menimbunan BBM di dibelakang SPBU. Akibatnya, angkutan umum roda empat dan dua kadang tidak mendapatkan bensin.

“Para angkot sangat menderita dan tertekan dengan adanya penimbunan, bahkan kalau mobil pertamina usai mengisi tangki dua jam terlambat tidak akan dapat BBM lagi,” tegasnya.

Dijelaskannya, jika terlambat mengisi bensin saat tangki pertamina terisi maka tidak akan dapat bagian dari pihak SPBU. Padahal, dirinya biasa melihat satu mobil dan motor melakukan pengisian bensin dua sampai tiga kali secara berulang.

“Kami dari pihak angkutan umum sangat menderita jika BBM yang disubsidi pemerintah untuk angkutan malah diberikan kepada orang lain,” katanya.

Di tempat yang sama, Alfian, pemilik SPBU Pasarwajo, mengungkapkan sejak dari bulan Mei lalu jatah premiun dikurangi, sementara satu SPBU ini melayani tujuh Kecamatan dari Wabula sampai Kamaru. SPBU hanya satu dan dibagi agar semua warga mendapatkan bensin yang disubsidi.

“Hal ini karena pembatasan BBM subsidi kami sudah berusaha memaksimalkan juga penyalurannya,” terangnya.

Dijelaskan, BBM dipasok dari pertamina pada sore hari atau siang, dan dalam satu minggu pihaknya menerima empat kali. Setiap harinya juga tidak menentu, itupun disalurkan untuk semua daerah dari Wabula, pasarwajo, wolowa, Lasalimu kamaru, dan Lasalimu Selatan

“penyalur dari matanauwe lasalimu pasti akan kecewa jika tidak diberikan bensin, pasti mereka juga bisa demo besar-besaran jika tidak dikasih bensin makanya kita bagi-bagi,”ujarnya.

Wakapolres Buton Kompol Arnold Van Bollow mengatakan, pihak polisi dan TNI akan mengawasi penyaluran BBM mulai senin (25/9/2017) ini, dan setiap tidak diizinkan mengisi lebih dari satu kali dalam sehari.

“Mulai senin ini kita akan awasi langsung mobil itu satu hari melakukan pengisian satu kali jika lebih perlu dicurigai dan akan langsung diamankan,”katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan bentuk tim untuk penanganan masalah ini, jika ditemukan pelaku penimbun maka langsung ditangkap, apalagi soal kelangkaan premiun ini sudah didengarnya sejak lama.

Arnold mengimbau, pihak SPBU tidak lagi melayani masyarakat yang melakukan pengisian secara berulang dalam sehari. (C)

 

Reporter : Nanang
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini