Dihadang Massa, 2 Orang Anggota DPR RI Dievakuasi

113
Dua orang anggota DPR RI yakni Amirul Tamim dan Arteria Dahlan dihadang oleh sekitar 100 orang pendukung pasangan calon bupati nomor urut 3 Kabupaten Muna, Jum'at (22/7/2016) pagi. Beruntung anggota KODIM 1416 Muna langsung mengamankan dan mengevakuasi kedua anggota DPR RI tersebut. (TAHIR OSE/ZONASULTRA.COM)
Dua orang anggota DPR RI yakni Amirul Tamim dan Arteria Dahlan dihadang oleh sekitar 100 orang pendukung pasangan calon bupati nomor urut 3 Kabupaten Muna, Jum'at (22/7/2016) pagi. Beruntung anggota KODIM 1416 Muna langsung mengamankan dan mengevakuasi kedua anggota DPR RI tersebut. (TAHIR OSE/ZONASULTRA.COM)
Dua orang anggota DPR RI yakni Amirul Tamim dan Arteria Dahlan dihadang oleh sekitar 100 orang pendukung pasangan calon bupati nomor urut 3 Kabupaten Muna, Jum’at (22/7/2016) pagi. Beruntung anggota KODIM 1416 Muna langsung mengamankan dan mengevakuasi kedua anggota DPR RI tersebut. (TAHIR OSE/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, RAHA– Dua orang anggota DPR RI yakni Amirul Tamim dan Arteria Dahlan dihadang oleh sekitar 100 orang pendukung pasangan calon bupati nomor urut 3 Kabupaten Muna, Jum’at (22/7/2016) pagi. Beruntung anggota KODIM 1416 Muna langsung mengamankan dan mengevakuasi kedua anggota DPR RI tersebut.

Dalam rombongan anggota DPR RI tersebut, juga terdapat tim asistensi dari Bawaslu RI yakni Herianto dan Widodo serta anggota Bawaslu Provinsi Sultra. Rombongan ini rencananya akan melakukan audiens dengan sejumlah stakeholder terkait hasil pemungutan suara ulang (PSU) jilid II di Kabupaten Muna beberapa waktu lalu.

Rombongan tersebut dihadang di depan SMP 2 Raha, Kelurahan Laiworu, Kecamatan Katobu, saat hendak menuju lokasi pertemuan di rumah jabatan Bupati Muna dengan sejumlah stakeholder yang telah diagendakan hari ini. Rencananya rombongan juga akan melakukan peninjauan dua TPS yang menggelar PSU yakni 4 Wamponiki dan TPS 4 Raha 1.

Pantauan wartawan yang ikut dalam rombongan ini, para pendukung paslon nomor urut 3 LM. Baharuddin dan La Pili tersebut kebanyakan dari kalangan ibu-ibu. Mereka menolak kedatangan anggota DPR RI, Bawaslu dan sejumlah pihak lainnya karena dianggap hanya memperkeruh suasana.

Massa pun mengusir dan memaksa rombongan tersebut meninggalkan Muna. Bahkan massa mengejar rombongan dengan menggunakan kendaraan roda hingga ke pelabuhan Tampo untuk memastikan kepulangan rombongan tersebut.

Situasi pun sempat memanas. Para pendukung calon nomor urut 3 tidak menerima penjelasan dari rombongan maupun pihak lain.

Salah seorang diantara kumpulan massa, Kadapi, mencurigai kedatangan DPR RI dan Bawaslu sarat dengan kepentingan politik karena salah satu pendukung nomor 1 menjemput rombongan.

“Kenapa harus ada pendukung nomor 1 dalam rombongan. Tidak usa datang karena hanya akan memperkeruh keadaan,” kata Kadapi.

Aksi para simpatisian pasangan calon bupati ini juga melarang wartawan untuk melakukan liputan. (A)

 

Reporter : Tahir Ose
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini