ZONASULTRA.COM, KENDARI– Peluang Ketua PAN Kota Kendari Asrun menuju 01 PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2016-2021 semakin kecil. Hal itu menyusul dimasukannya nama Nur Alam, Kery Saiful Konggoasa, Umar Samiun, Abdurrahman Saleh dan juga Asrun sendiri dalam tim formatur (dipilih dan memilih jadi Ketua PAN Sultra). Asrun sepertinya “dikeroyok” ramai-ramai oleh para pendukung Nur Alam untuk mengagalkan ambisi politiknya tersebut.
Hal itu berdasarkan keputusan Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Sultra yang berlangsung di Hotel Clarion Kendari Kamis-Jum’at (18-19/2/2016).
Bahkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN enggan menginterfensi penentuan Ketua PAN Sultra. Hal itu terbukti utusan DPP yang seharusnya ada di tim formatur justru diserahkan kelima orang tersebut. Padahal aturannya susunan fomatur 1 orang DPP ditambah 4 dari Sultra. (Baca juga : http://zonasultra.id/4-lawan-1-asrun-mustahil-pimpin-pan-sultra.html)
Asrun mengatakan komposisi formatur tersebut sangat realistis dan menjaga keseimbangan di PAN supaya tidak terjadi bentrok. Kelima orang itu akan berunding untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ketua PAN Sultra paling lambat 1 bulan kedepan.
“Kalau tidak ada kesepakatan (walaupun 1 orang tak sepakat) maka DPP yang akan ambil alih dalam penentuan Ketua PAN Sultra. Jadi kalau saya tidak setuju saja selesai persoalan,” ujar Asrun di Kendari, Jum’at (19/2/2016).
Masuknya kembali Nur Alam di tim formatur merupakan sesuatu yang layak dan sudah bagus. Namun demikian kata Asrun, dalam penentuan Ketua PAN Sultra sudah ada aturan main dan jika ada pernyataan mayoritas DPD PAN mengingikan Nur Alam kembali memimpin merupakan sesuatu yang bisa direkayasa.
Menurut Asrun, segala masalah di forum Muswil dianggap sudah selesai dan telah mengakomodir kepentingan seluruh kader PAN Sultra. Suasana Muswil yang sempat memanas hanya sebuah rekayasa belaka.
“Kita sudah diakomodir, mereka juga sudah diakomodir. Saya sendiri masih opitimis jadi Ketua PAN Sultra,” ujar Asrun.
Penulis : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Rustam